jpnn.com, JAKARTA - Kompetisi Sains Nasional (KSN) merupakan ajang kompetisi dalam bidang sains bagi para siswa SD, SMP dan SMA seluruh Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Pelaksanaan KSN 2020 tingkat SMA yang diadakan secara virtual telah selesai dan resmi ditutup pada Jumat (16/10).
BACA JUGA: SMA Cahaya Rancamaya Mendulang Medali KSN 2020
KSN memang menjadi ajang paling bergengsi bagi para siswa di Indonesia. Bagaimana tidak, Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud mencatat, hampir seribu peserta dari 34 provinsi berpartisipasi dalam KSN tahun 2020 ini.
Di antaranya ada tiga siswa Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School yang mencatatkan namanya di ajang KSN 2020 ini.
BACA JUGA: Kemendikbud: Pemenang KSN SMA 2020 jadi Wakil Indonesia di Olimpiade Sains Internasional
Mereka adalah Mashita Mutiara Meutuah peraih Medali Perak Bidang Kebumian.
Sedangkan 2 nama lainnya berhasil menjadi finalis masing-masing diukir oleh Amanda Nurul Izzah di Bidang Komputer serta Vanessa Gabriela Kwok di Bidang Informatika/Komputer.
BACA JUGA: Menurut Arief Poyuono, Jutaan Lulusan SMA, SMK, Sarjana, Korban PHK, Butuh UU Ciptaker
“Kami bangga dan terharu sekaligus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh pihak baik siswa, guru, Dinas dan para pelatih serta orang tua. Adaptasi yang cepat serta menjaga motivasi belajar siswa dan guru di sekolah merupakan salah satu kunci penting untuk terus berprestasi bahkan di masa pandemi seperti ini," tutur Mustafa Cakallioglu selaku Manager Sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School dalan keterangannya, Rabu (21/10).
Selain dari ajang KSN, tercatat 6 siswa Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School keluar sebagai juara di ajang kompetisi Southeast Asian Mathematical Olympiad (SEAMO) 2020 yang diikuti 50.000 siswa dari 15 negara berbeda.
Mereka adalah Hafiza Abdul (Medali Emas), Vanessa Gabriela Kwok (Medali Perak), Yovan Servanda (Medali Perunggu), Abdul Aala Thasdeeque (Medali Perunggu), Fatcha Azzara Daud (Medali Perunggu) dan Malahayati Nur Aisyah (Medali Perunggu).
Sertifikat kemenangannya ditandatangani oleh Managing Director SEAMO, Roy Lo dan Direktur Akademik SEAMO, Terry Chew dan dikirimkan kepada pihak sekolah dan orang tua para pemenang di Banda Aceh.
Dia menjelaskan, adanya pandemi COVID-19 membuat berbagai kebijakan dan aturan kompetisi di bidang pendidikan berubah di antaranya dengan menggunakan platform daring.
Hampir seluruh ajang kompetisi baik nasional maupun internasional saat ini mengubah kebijakannya menjadi perlombaan secara daring dan virtual.
"Ini harus direspon dengan mempersiapkan para siswa untuk tidak hanya cerdas tetapi juga lebih unggul dalam pemanfaatan teknologi,” ujar Mustafa.
Selain di ajang kompetisi Internasional dan Nasional, Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School juga aktif mengirimkan perwakilan siswanya mengikuti berbagai lomba yang bersifat lokal maupun regional.
Salah satunya yaitu ajang Basic Science Competition 2020 dan Olimpiade Nasional Matematika & IPA 2020 yang diselenggarakan lembaga POSI (Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia), pada 27 September 2020 lalu.
Sebanyak 7 siswa SMP Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School tercatat menyabet medali di ajang yang diikuti lebih dari 3.000 siswa se-Indonesia ini.
Mereka adalah Siti Rasya Zaskia peraih medali Perak Bidang Kimia, Rifa Hayati Sardi peraih medali Perunggu Bidang Biologi, Cut Ellsy Diandra peraih Perunggu Bidang Geografi, Hafiza Abdul peraih medali Perunggu Bidang Matematika, Nabilah Zahra peraih medali Perunggu Bidang Astronomi, Nazwa Adelia Syahputri peraih medali Perunggu Bidang Kimia dan Mazaya Rhamadania Zahra peraih medali Perunggu di Bidang Bahasa Inggris.
Sedangkan 2 lainnya dari jenjang SD Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School di antaranya adalah Abdul Aala Thasdeeque (Medali Perunggu, Bidang Matematika) dan Cut Nazsyahira Aqila Yuliandi (Medali Perunggu, Bidang IPA).
Mustafa menambahkan, seorang guru tidak cukup hanya mengajar mata pelajaran terhadap siswa-siswa. Namun, harus mengarahkan serta menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri di dalam diri mereka.
"Rasa tersebut bisa muncul seiring seringnya siswa mengikuti berbagai ajang perlombaan sekaligus akan menambah wawasan serta semangat mereka dalam belajar dan mengejar cita-citanya," tutupnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad