jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono menyatakan bahwa masyarakat menunggu kesaktian dari Undang-Undang Cipta Kerja atau UU Ciptaker.
Karena itu, dia meminta Presiden Jokowi tidak usah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Ciptaker.
BACA JUGA: Arief Poyuono: Tak Usah Temui Pedemo, Stafsus Milenial Juga Belum Tentu Paham
"Jokowi tidak perlu terbitkan perppu untuk UU Ciptaker dengan adanya sejumlah kelompok yang mendesak beliau agar mengeluarkan perppu terhadap UU Ciptaker," kata Arief, Rabu (21/10).
"Begini, UU Ciptaker itu sudah ditunggu-tunggu pencari lapangan kerja dan para investor yang akan masuk ke Indonesia," tambahnya.
BACA JUGA: Arief Poyuono Curiga Orang Dekat Jokowi Beri Perintah Penangkapan
Menurut dia, tahun depan sudah akan ada tiga juta lebih angkatan kerja baru, terdiri dari dua juta lulusan SMA/SMK dan satu juta lulusan perguruan tinggi dan akademi.
Belum lagi, kata dia, enam juta buruh korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak Covid-19.
BACA JUGA: Doni Monardo Menyampaikan Kabar Gembira, Sangat Luar Biasa
"Mereka semua butuh lapangan kerja yang diharapkan akan tumbuh dengan adanya UU Ciptaker," kata Poyuono.
Selain itu juga, lanjut Arief, korban PHK akan terus berlanjut akibat pandemi Covid-19. Terutama pekerja kontrak waktu tertentu yang akan jadi korban PHK.
Sebab, ujar Arief, selama mengunakan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan perusahaan penyedia perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) dan pemerintah tidak wajib memberikan kompensasi jika kontrak diputus atau PHK.
"Nah dengan diterapkan UU Ciptaker para pekerja PKWT yang di-PHK berhak mendapatkan kompensasi," ungkapnya.
Selain itu, Arief Poyuono menambahkan, para peserta program Kartu Prakerja yang siap-siap masuk dunia kerja, dan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).
"Mereka semua membutuhkan kesaktian UU Ciptaker," tegasnya.
Jadi, Arief menegaskan, Jokowi jangan pernah mau didikte oleh kelompok yang menginginkan perppu terkait UU Ciptaker.
"Kepentingan masyarakat banyak dengan UU Ciptaker lebih banyak jumlahnya dibandingkan yang menolaknya," kata mantan wakil ketua umum Partai Gerindra itu. (boy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy