jpnn.com, JAKARTA - ASEAN Foundation dan SAP SE (NYSE: SAP) mengumumkan tiga tim dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia menjadi pemenang ASEANDSE (ASEAN Data Science Explorers) Final Nasional 2022 – Indonesia yang berlangsung secara virtual.
ASEANDSE merupakan program unggulan yang diinisiasi ASEAN Foundation bersama SAP untuk merangkul dan mempersiapkan pemuda masa kini untuk dunia masa depan.
BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Tianjin Pimpin Perhimpunan Pelajar Indonesia
Industry Business Architect, SAP Indonesia, Rian A. Sagara menjelaskan program ASEANDSE berupaya memberdayakan pemuda ASEAN dengan keterampilan digital untuk mengembangkan keterampilan kolaborasi, kemampuan untuk mengomunikasikan ide, dan berpikir kritis.
Dikatakannya semua kemampuan ini sangat penting untuk menjadi pemimpin yang efektif bagi dunia masa depan.
BACA JUGA: Ustaz HNW Tegaskan Indonesia Dukung Perjuangan Universitas Al Quds Yerusalem
"Saya sangat terkesan dengan kualitas ide yang disajikan para peserta dan berharap kompetisi ini akan mengawali perjalanan mereka dalam dunia data science," terang Rian A. Sagara, Selasa (30/8).
Dia melanjutkan melalui kemitraan dengan ASEAN Foundation, pihaknya ingin terus mengarahkan kaum muda untuk berkembang di dunia yang terus berubah dan menginspirasi mereka, menempa masa depan yang lebih cerah.
BACA JUGA: Firli Dorong Penguatan Kerja Sama Antarnegara ASEAN untuk Perangi TPPU
Rian menyebutkan pemenang ASEANDSE dinilai berdasarkan kemampuan mereka merancang konsep terbaik untuk menangani masalah sosial ekonomi ASEAN, yang didukung oleh wawasan berbasis data.
Kriteria penjurian meliputi aspek kreativitas, kelayakan, inovasi, dan kemampuan tim untuk mendemonstrasikan solusi yang akan diimplementasikan.
Rian A. Sagara mengungkapkan juara pertama, Tim Matrix Explorers dari Institut Teknologi Bandung mewakili Indonesia untuk final regional ASEAN DSE 2022 yang akan berlangsung di Phnom Penh, Kamboja pada 12 Oktober 2022.
Tim Matrix Explorers terdiri dari Rini Nur Fatimah dan Muhammad Fijar Aswad dari Institut Teknologi Bandung.
Proyek mereka berfokus dalam mendidik masyarakat ASEAN tentang pentingnya mengurangi konsumsi listrik untuk menanggulangi perubahan iklim.
Runner-up Tim Caunchy y-Riemann Plus Ultra, beranggotakan Richardy Lobo' Sapan dan Joey Mangalo dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
Mereka merancang proyek yang memberdayakan kaum muda menuju masa depan yang berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat ASEAN.
Runner-up kedua Tim Theodolit Sprint, yang terdiri dari Muhammad Faisal Anshory dan Lukman Fadlansyah Ramadhan dari Institut Teknologi Bandung merancang proyek mengenai ketahanan perkotaan terhadap bencana yang didorong oleh perubahan iklim.
"Di tahun keenam ini, ASEANDSE terus memberdayakan muda-mudi dari seluruh Asia Tenggara melalui sesi pemberdayaan virtual dan kompetisi yang diadakan di tingkat nasional dan regional," tutur Rian A. Sagara.
Dia menyebutkan kompetisi tahun ini diikuti 778 siswa dari 10 negara ASEAN yang akan mewakili negara mereka.
Para peserta ditugaskan membuat storyboard atau proposal analitik data untuk mengatasi masalah sosial-ekonomi, mempromosikan kesadaran masyarakat ASEAN dan UN-SDGs di kawasan tersebut.
Direktur eksekutif ASEAN Foundation Dr. Yang Mee Eng memaparkan melalui ASEAN DSE, ASEAN Foundation memperkuat misinya untuk menyediakan platform yang imersif bagi pemuda untuk mempelajari keterampilan masa depan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital di kawasan pascapandemi.
“Saya berharap kolaborasi antara ASEAN Foundation dan SAP bisa menginspirasi lebih banyak lagi kemitraan publik-swasta di masa depan untuk mendukung perkembangan generasi masa depan kita,” ungkap Dr. Yang Mee Eng.
Rian A. Sagara berharap melalui kolaborasi dengan ASEAN Foundation, SAP berharap bisa memberdayakan komunitas anak muda ASEAN yang beragam untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia, terdepan dalam inovasi, dan mendorong ekonomi yang berkelanjutan. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahas Ketahanan Pangan Global, Sekjen Kementan Pimpin Pertemuan Asean
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad