jpnn.com, JAKARTA - Fesyen pria selama ini dikenal monoton dari sisi model dan pilihan warna yang dirasa itu-itu saja.
Namun, hal itu dipatahkan oleh Handy, CEO Kale Clothing. Dia mengatakan fesyen tidak dibatasi oleh gender dan usia.
BACA JUGA: Smith Berlin Makin Berkibar di Industri Fesyen Pria
"Meski tampak ada batasan, tetapi dunia mode pria terus menunjukkan perkembangan mengesankan dengan tren dan variasi makin berani," ujar Handy, dalam keterangannay, Jumat (4/8).
Menurut Handy, ada tiga solusi yang bisa menjadi andalan mengatasi kesan monoton dalam fesyen pria. Pertama, bereksperimenlah dengan gaya yang berbeda, dengan menggabungkan pakaian dan aksesori yang tak terduga.
BACA JUGA: Gandeng 7 Desainer asal Prancis, PINTU Dorong Industri Fesyen Lokal Menebus Global
Kedua, jadilah penjelajah warna-warni dengan memilih pilihan warna yang memikat. Ketiga, jangan ragu memadukan produk dengan beragam gaya, yang sesuai selera pribadi.
Dalam dunia fesyen pria, terdapat ragam warna netral yang sering menjadi favorit, antara lain hitam, putih, abu-abu, dan biru tua.
BACA JUGA: Brand Fesyen Lokal Asal Tangerang Ini Makin Digandrungi Para Influencer
"Keempat warna ini terkenal karena kemudahan dalam disesuaikan dengan warna lain dan mampu memberikan kesan elegan serta serba pas dalam berbagai kombinasi pakaian," tutur Handy.
Pengusaha kelahiran Bandung, 11 Mei 1991, ini mengungkap peningkatan popularitas pakaian dengan desain longgar dan memberikan kenyamanan, seperti celana jogger dan kemeja oversized.
Gaya streetwear dan sportswear juga menjadi daya tarik di kalangan pria. Dalam pemilihan warna, tren terkini cenderung pada penggunaan warna netral dan earth tone yang memberikan nuansa lembut dan tidak terlalu mencolok.
Kale Clothing berusaha mengikuti perkembangan dengan meluncurkan berbagai jenis pakaian yang mengikuti tren saat ini dan menawarkan variasi yang kaya.
"Kami berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan yang mencari gaya fesyen yang terkini dan memadukan keunikan dengan kesan yang bersahaja," tutur Handy.
Koleksi Kale Clothing cocok bagi penganut gaya minimalis ala Jepang, yang esensial, desain sederhana, fungsional, dan nyaman, tetapi tetap fashionable.
Pilihan warna yang menjadi kiblat bagi Kale Clothing lebih mengarah pada nuansa warna netral yang sering ditemukan dalam estetika Asia, seperti putih, abu-abu, biru tua, dan hitam.
"Warna-warna ini memberikan kesan yang tenang, elegan, serta mudah untuk dikombinasikan dengan pakaian lainnya," beber Handy.
Soal harga, koleksi Kale Clothing dibanderol dari Rp 60 ribu dan tidak melebihi Rp 200 ribu. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh