3 Trik Mudah Perhitungan Bunga KPR

Sabtu, 07 Januari 2017 – 02:56 WIB
ILUSTRASI. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - KPR atau Kredit Pemilikan Rumah sebenarnya menjadi salah satu program yang tengah diusahakan oleh pemerintah.

Tak sendirian, pemerintah pun bekerja sama dengan sederet bank untuk membuat masyarakat dari berbagai kalangan mampu memiliki rumah, meski tentunya tidak dengan cara pembayara tunai.

BACA JUGA: PGN Bangun Pipa Sepanjang 141 Kilometer

Program KPR ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia untuk salah satu kebutuhan pokoknya.

Dan seperti diketahui, rumah atau papan merupakan salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia.

Namun meskipun program dari pemerintah, bukan berarti Bank tidak akan mengambil keuntungan dari program cicilan KPR atau take over KPR untuk nota bene merendahkan cicilan bulanan.

BACA JUGA: Begini Cara Pelni Bersaing Dengan Maskapai Murah

Karena itu, bank seperti bank BTN atau BCA pun akan tetap membebankan bunga untuk tiap-tiap pinjaman KPR yang diajukan.

Sayangnya, dari sekian banyak pengajuan kredit KPR, tak banyak orang yang tahu bagaimana cara untuk menghitung bunga tersebut. Dan kerap kali, inilah yang membuat nasabah menjadi rugi atau terkena banyak hutang karena kredit pemilikan rumah atau KPR.

BACA JUGA: Pelaku UMKM Dominasi Tax Amnesty

Lalu bagaimana sebenarnya cara menghitung bunga KPR yang benar? Dibawah ini kami memiliki trik untuk menghitung bunga KPR.

1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan bunga Flat

Sebelum kita berbicara mengenai KPR dengan bunga flat, sebelumnya perlu untuk mengetahui apa itu bunga flat pada KPR. Bunga flat memiliki perhitungan paling mudah, dan rasanya akan mudah pula untuk Anda memahami apa arti dari bunga ini sendiri.

Secara sederhana, bunga flat pada KPR berarti bunga yang dibebankan setiap bulannya akan sama. Selain bunga yang akan tetap sama - atau flat setiap bulannya, jumlah hutang pokok setiap bulannya pun akan sama pula.

Dengan besaran bunga yang konsisten setiap bulannya, dan jumlah hutang pokok yang sama pula, maka tak heran bila cicilan per bulan untuk bunga flat pun sama. Jumlah angsuran yang harus dibayar pada setiap bulannya berjumlah sama hingga masa berakhirnya hutang.

KPR dengan bunga berjenis flat seperti ini cocok untuk para pekerja dengan gaji yang menetap setiap bulannya. Serta tentunya mereka yang sudah mapan dengan pendapatan mereka.

Rumus perhitungan bunga flat:

Total Bunga = Bunga per bulan x Lama pinjaman dalam bulan
Bunga per bulan = (Jumlah pinjaman x Persentase suku bunga per tahun) / 12

2. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan bunga Efektif

Kredit dengan bunga jenis ini selain disebut dengan bunga efektif, juga dengan sliding rate. Bila perhitungan pada bunga Flat cukup mudah dimengert maka kali ini cukup membingungkan.

Namun secara mudahnya, bunga dihitung berdasarkan presentase dari saldo cicilan terakhir setiap bulannya. Ini berarti, semakin kecil saldo hutang maka jumlah bunga pun akan semakin kecil, dan jumlah angsuran yang harus dibayar setiap bulannya pun akan berubah-ubah.

Ini berarti, pada angsuran pertama jumlah yang akan dibayar akan nampak besar namun pada cicilan kedua, jumlah angsuran yang harus dibayar akan menjadi lebih kecil, begitupun pada jumlah angsuran ketiga dan seterusnya.

Meski membingungkan, jenis bunga ini sebenarnya paling efektif dan memudahkan untuk para nasabah. Asalkan mereka tetap akan terus membayar angsuran secara rutin dan sesuai jumlah yang disepakati.

Rumus perhitungan bunga efektif:

Bunga per bulan= (saldo akhir periode X persentase suku bunga pertahun) : 12

3. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan bunga Anuitas

Bila bunga efektif sudah cukup membingungkan, maka bunga anuitas maka lebih membingungkan. Namun meski membingungkan, rupanya malah sistem bunga ini lah yang paling sering digunakan oleh bank untuk kredit pemelikan rumah mereka.

Sistem satu ini, membuat jumlah bunga dan jumlah cicilan pokok berubah setiap bulannya. Meskipun, jumlah angsuran akan tetap sama. Bunga sendiri, dihitung berdasarkan dari jumlah hutang atau angsuran yang belum dibayarkan.

Perhitungan untuk bunga satu ini sebenarnya sangat rumit, hingga pihak bank sendiri kerap kali memerlukan software khusus untuk mengetahui berapa persentase dari bunga dan cicilan pokok yang harus dibayar pada bulan tersebut.

Namun yang pasti, bila cicilan pokok naik, maka bunga perbulannya yang akan turun pada bulan tersebut. Bagaimana? Cukup mudah? (adv)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2017, Program Satu Juta Rumah Dilanjutkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler