jpnn.com - JPNN.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan menyasar pasar pengiriman barang ke wilayah Indonesia Timur untuk meningkatkan pendapatan tahun ini.
Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro mengatakan, pihaknya akan ditinggal jauh oleh maskapai low cost carrier (LCC) jika masih berkonsentrasi hanya sampai ke tujuan.
BACA JUGA: Menhub Tunjuk Pelni dan ASDP
Namun, mayoritas kebutuhan logistik Indonesia bagian Timur masih menggunakan kapal laut.
"Karena dibutuhkan di daerah timur, mayoritas masih kapal dan kelasnya diusahakan naik. Jadi, kapal kami masih bisa digunakan saat ini ke sana terutama kelas ekonomi," ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (5/1).
BACA JUGA: Pelni Kirim Tim Survei ke Pelabuhan Muara Angke
Sejumlah kapal perintis sudah disiapkan untuk konektivitas antarpulau.
"Pada 2017 optimistis, karena kami ketahui penugasan pertama kapal perintis 18 Januari baru dimulai, belum semua berjalan. Begitu diperintahkan akhir 2015 jalankan tahun 2016, kami siap tapi tidak bisa operasikan semua,” ungkapnya.
BACA JUGA: Zahro Express Terbakar, Menhub Gandeng Pelni dan ASDP
Selain itu, kapal Pelni bisa mengoperasikan seluruh armadanya secara penuh tahun ini.
Kinerja tol laut yang makin lancar juga memengaruhi pelayaran ke Indonesia Timur.
"Kalau 2017 kami start Januari operasi lancar, kinerja tol laut semakin bulan, semakin hari makin penuh ke arah timur, kecuali Natuna. Harus pakai kapal gede kalau mau sampai ke Natuna,” ujarnya.
“Tapi kapal yang dipakai jauh lebih besar dari kebutuhan 500 ton, kapalnya kapasitas bawa 2.000 ton. Gudang belum ada, jalan belum ada, siapa yang mau konsumsi?" tutur Elfien.
Pelni pun memiliki optimisme tinggi di tahun ini dengan menargetkan laba bersih Rp 305 miliar atau meningkat 60 persen dari target 2016.
Tahun lalu, pihaknya menargetkan laba Rp 199,7 miliar.
Guna mendukung kinerja tersebut, perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 1,16 triliun. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Sabu 9,8 Kg dalam Kapal Pelni, Kurir Ditangkap
Redaktur & Reporter : Ragil