jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memprediksi ada tiga jenis usaha yang bakal meraup untung besar di musim mudik Idulfitri 1443 Hijriah.
Ketiga jenis usaha tersebut masing-masing penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, serta jasa transportasi.
BACA JUGA: Tren Mudik Lebaran Pakai Jet Pribadi Makin Meningkat, Sebegini Tarifnya
Menurut Sandiaga, pemerintah memerkirakan 80 juta orang akan mudik di Idulfitri 1443 Hijriah.
Dari jumlah tersebut sekitar 40-60 persennya bakal melakukan kegiatan pariwisata.
BACA JUGA: Jelang Lebaran 2022, Kementan Pastikan Pasokan 12 Bahan pokok Aman Terkendali
“Kami mengimbau para pemudik untuk membelanjakan uangnya dan produk jasa di daerahnya dan beli produk-produk ekonomi kreatif lokal,” ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin (18/4).
Fenomena mudik disebut bakal berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi tempat tujuan perjalanan sebesar 25 persen.
BACA JUGA: Anak-Anak Tak Bisa Divaksin Booster, Begini Aturannya Jika Mau Mudik
“Mudah-mudahan berdampak pada penjualan produk ekonomi kreatif,” ucapnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengeluarkan surat edaran tentang persiapan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menyambut masa mudik.
Hal ini mencakup perihal protokol kesehatan, vaksinasi, aktivasi dari usaha-usaha pariwisata, serta kesiapan petugas destinasi wisata di pintu masuk untuk mengecek scan aplikasi PeduliLindungi dan berbagai persyaratan lainnya.
“Saya melihat rata-rata pengeluaran wisnus (wisatawan nusantara) itu sekitar Rp 1,5 juta dan ini juga kalau dilihat dari 48 juta pemudik (yang melakukan kegiatan pariwisata), maka ada Rp 72 triliun (potensi sektor pariwisata),” katanya.
Menurut Menparekraf, prediksi nilai potensi ekonomi sektor pariwisata selama masa mudik bisa lebih tinggi, mengingat durasi liburan hari Lebaran tahun ini lebih panjang dibanding tahun sebelumnya.
“Persebaran Rp 72 triliun masih 60 persen di Jawa, 20 persen bagian wilayah barat Indonesia dan 20 persen lainnya di bagian wilayah timur Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya menyatakan masa libur Lebaran dari 29 April-5 Mei 2022 bisa ditambah dengan libur selama lima hari kerja.
“Ini memberikan opportunity dampak yang akan lebih besar terhadap spending bisnis. Rp 72 triliun bisa lebih jika diperhitungkan lama masa liburan yang diperpanjang,” kata Nia.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang