jpnn.com - HANGZHOU--Mengawali agenda kunjungan kerja ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Presiden Joko Widodo beserta delegasi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping dan delegasinya.
Pembicaraan antara keduanya digelar di West Lake State Guest House, Hangzhou, pada Jumat (2/9). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi sapaan Presiden menekankan bahwa RRT adalah mitra yang sangat penting dalam berbagai bidang bagi Indonesia.
BACA JUGA: Hadiri KTT G-20, Jokowi Akan Usung Transparasi Perpajakan Internasional
Dia yakin pertemuan antara keduanya ini akan semakin memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan RRT.
"Dalam pertemuan pleno ini saya ingin memfokuskan pembahasan mengenai kerja sama ekonomi. Saya ingin menekankan sekali bahwa RRT adalah mitra penting Indonesia. Saya yakin RRT juga memandang Indonesia sebagai mitra strategis yang penting," ujar Jokowi.
BACA JUGA: Satu Warga Malaysia Terjangkit Virus Zika
Dalam keterangan pers di penghujung rangkaian acara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerangkan hasil yang diperoleh dari pembicaraan kedua negara. Retno menekankan bahwa pertemuan tersebut berlangsung dengan akrab dan sangat produktif.
"Jadi sebagai tuan rumah, tentunya Presiden RRT menerima banyak sekali tamu dan sebagaimana yang sudah saya sampaikan di Jakarta bahwa Presiden adalah tamu pertama yang diterima oleh Presiden Xi," kata Retno.
BACA JUGA: WNI yang Terserang Zika itu adalah PRT
Retno menjelaskan, dalam pertemuan selama sekitar 30 menit tersebut, kedua negara membicarakan mengenai kemitraan di bidang ekonomi. Setidaknya terdapat tiga hal yang telah disepakati oleh kedua negara di bidang kerja sama ekonomi. Pertama adalah upaya untuk meningkatkan perdagangan.
“Terutama isunya adalah bagaimana kita bisa mengupayakan mempersempit gap defisit perdagangan dengan Tiongkok. Kita memiliki defisit yang cukup besar dan tadi Presiden Xi sudah langsung mengatakan keinginan pemerintah Tiongkok untuk mendorong agar produk-produk atau buah tropis Indonesia dapat masuk ke Tiongkok," papar Retno.
Untuk diketahui, ekspor buah tropis dari Indonesia ke Tiongkok merupakan upaya pemerintah yang sejak lama sudah diperjuangkan. Sebab, untuk dapat memasuki pasar Tiongkok sangat banyak standar dan aturan yang harus dipenuhi. Selain itu, proses registrasi di Tiongkok memakan waktu yang cukup lama.
Sementara itu, kesepakatan kedua mengenai investasi. Jokowi dan Xi Jinping memiliki pandangan yang sama soal peningkatan investasi kedua negara. Utamanya di bidang manufaktur dan juga infrastruktur.
Adapun kesepakatan ketiga, yakni mengenai pariwisata. Presiden Xi menyatakan akan mendorong masyarakat Tiongkok untuk berkunjung ke Indonesia. Karena selama ini banyak yang beranggapan bahwa negara-negara Asia lain selain Indonesia jauh lebih populer untuk dijadikan destinasi wisata.
"Tetapi sekarang Indonesia sudah mulai menjadi salah satu destinasi yang populer untuk masyarakat Tiongkok dalam merencanakan wisata mereka ke luar negeri," pungkas Retno. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat! Demo Terbesar 10 Tahun Terakhir, 1 Juta Massa Tuntut Presiden Mundur
Redaktur : Tim Redaksi