jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan terus merapatkan barisan menyongsong pemilu yang tinggal 65 hari lagi. Apalagi setelah diketahui berdasar dari hasil monitoring, ada sekitar 30 persen calon anggota legislatif yang belum aktif turun ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, hasil monitoring itu menjadi catatan partainya untuk melakukan konsolidasi. "Kami sudah meminta DPD, DPC, juga struktural DPP yang maju caleg untuk memonitor semua aktivitas di dapil," kata Eriko di Jakarta, Minggu (2/2).
BACA JUGA: Aktivitas Gunung Kelud Meningkat
Dia mengatakan, aktivitas itu sekaligus menyiapkan saksi-saksi yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 April mendatang. PDIP yang tegas menolak adanya pembiayaan saksi dari APBN memilih mekanisme gotong royong untuk membayar saksi. "Kami gotong royong antar-caleg untuk menyiapkan saksi sekaligus tali asih kepada kader-kader kami yang menjadi saksi," terangnya.
Anggota Komisi V DPR itu mengatakan, partainya juga menyiapkan penilaian bagi caleg dalam bentuk buku laporan di setiap jenjang kepengurusan, mulai DPC, DPD, hingga DPP. Itu terkait dengan tugas setiap caleg PDIP untuk ikut menyukseskan pileg dan pilpres di dapil masing-masing. "Tidak hanya pileg, tapi juga satu kesatuan dengan pemilu presiden pada Juli maupun jika terjadi dua putaran," kata Eriko.
BACA JUGA: Dibutuhkan 3.000 Petugas Lapangan KB
Secara terpisah, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, dalam rakor kesekjenan yang diikuti sekretaris-sekretaris DPD se-Indonesia, sudah diimbau soal kontribusi dana untuk saksi. "Sesuai dengan kemampuan, gotong royong antara caleg DPR, DPRD tingkat I dan II," pungkasnya.(fal/c6/fa)
BACA JUGA: WNI jadi Sasaran Perbudakan Seks di AS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Jaminan Remunerasi 27 Instansi Cair Tahun Ini
Redaktur : Tim Redaksi