jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila Moelok mengakui banyaknya keluhan terhadap pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, termasuk masalah kekurangan atau defisit yang diresahkan masyarakat. Oleh karena itulah, pada rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (27/2) dilakukan evaluasi.
Nila mengungkapkan dalam masa 1 tahun sejak berlangsung 2014 lalu, sampai saat ini BPJS Kesehatan telah mengcover sekitar 90,2 juta warga. Namun, dari jumlah itu tak sedikit yang mengeluh mengenai pelayanan di masa transisi Askes menuju BPJS Kesehatan tersebut.
BACA JUGA: Abraham Samad Kini Terjerat Dua Kasus Sekaligus
“Ini adalah masa transisi, dan ternyata begitu banyaknya warga yang sudah menderita penyakit yang akhirnya datang ke rumah sakit mau tidak mau untuk dilakukan suatu pengobatan,” kata Nila di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat.
Nila menyebutkan dari jumlah itu pula, pasien yang paling banyak berobat adalah yang menderita stroke dan sejumlah penyakit berat lainnya. Akibatnya, dana BPJS Kesehatan banyak terserap di penyakit-penyakit berat tersebut.
BACA JUGA: ââ¬Å½Jerat Tiga Tersangka Proyek Pengaspalan Jalan
“Stroke, gagal ginjal saya kira ini semua sering masuk ke dalam media, ini gagal ginjal untuk cuci darah data sampai bulan Juli saja kami punya itu 1 juta kali melakukan cuci darah dan pengeluarannya cukup besar,” paparnya.
Akibatnya, kata Nila, sekitar 30 persen dana BPJS Kesehatan terserap kepada penyakit-penyakit berat itu.
BACA JUGA: Usai Ketemu Menteri Susi, Asosiasi Ini jadi Sadar
“Jadi, ini harus kita benahi, kita kaji lagi, tadi baik dari besarnya iuran maupun juga tentunya selain yang dibayarkan oleh pemerintah ada pekerja bukan menerima upah,” ujarnya.
Menkes berharap, masyarakat yang sehat agar mendaftarkan diri kepada BPJS sekarang juga. Tidak perlu menunggu sakit terlebih dahulu. Namun demikian, kata Nila, pemerintah tetap komitmen agar hingga 2019 mendatang seluruh warga bisa memiliki kartu jaminan kesehatan.
“Nah ini tadi coba diurai bagaimana caranya supaya kita bisa mengatasi masa transisi ini untuk tahun 2015, tahun 2016 kita harapkan mulai turun, dan mudah-mudahan kita masih bisa mengatasi masalah untuk jaminan sosial ini memakai Kartu Indonesia Sehat,” tandas Nila.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi ââ¬ÂªDianggap Dikelilingi Neolib
Redaktur : Tim Redaksi