jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) Dwi Agus merasa senang setelah bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Setelah bertemu sekitar tujuh jam lamanya bersama dua asosiasi lainnya, menurut Dwi, banyak pengetahuan yang didapat dari pertemuan tersebut.
Dari pertemuan tersebut, Dwi juga semakin paham dengan visi pemerintahan untuk menjaga hasil laut di perikanan Indonesia. Salah satunya dengan melalui pelarangan bongkar muat di tengah laut atau transhipment.
BACA JUGA: Jokowi ââ¬ÂªDianggap Dikelilingi Neolib
"Hari ini saya senang sekali bertemu bu menteri (Susi Pudjiastuti). Pemerintah punya keinginan mulia, Indonesia mau buat ikannya itu asalnya dari Indonesia tidak dikeluarkan secara sembarang," ujar Dwi di Gedung KKP, Jakarta, Jumat (27/2).
Dwi menambahkan, sebelumnya pihaknya hanya memikirkan cara mendapatkan ikan tuna segar lalu menjualnya. Namun setelah dijelaskan panjang lebar oleh bos maskapai Susi Air itu terkait transhipment, wawasannya semakin bertambah. Ia pun mengurungkan niatnya untuk meminta agar pelarangan transhipment dicabut.
BACA JUGA: Dubes Belanda Puji Surabaya Bersih, Jakarta Gimana?
"Kita di Tuna Longline yang selalu mengejar tuna segar yang dikirim ke Jepang. Kami minta transhipment dibuka, tetapi saya dengar bu menteri, jadi saya berpikir ulang matang. Setelah berdialog memang betul mau tidak mau harus dipikirkan bersama. Kita mulai mengerti," katanya.
"Kita berpikir awalnya menyakitkan, tetapi kita mulai mengerti dan tujuannya bagus sekali," imbuh Dwi. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Badrodin Akui Sudah Baca Surat BW, Tapi Belum Dibalas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Susi Bakal Keluarkan Juknis Transhipment
Redaktur : Tim Redaksi