jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 30 peserta terpilih mulai mengikuti tahan bundling ASN Talent Academy.
Sebelumnya, mereka menjalani seleksi tahap unbunding melalui gamifikasi pada Learning Management System ASN Talent Academy.
BACA JUGA: ASN Talent Academy, Terobosan Baru Pelatihan Calon Pemimpin
Peserta merupakan usulan dari Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah terpilih yang memiliki sistem merit dengan predikat “Sangat Baik”.
Kepala Pusat Pengembangan Kader ASN LAN, Dr. Mariman Darto, M.Si menyampaikan bahwa peserta akan dibekali dengan berbagai materi tidak hanya dari sektor publik, melainkan dari sektor swasta.
BACA JUGA: Honorer Tenaga Administrasi akan Tertolong Jika RUU ASN Disahkan, Semoga CepatÂ
Hal itu agar mereka mampu membuka khasanah pengetahuan lebih komprehensif mengenai bisnis proses dalam memberikan pelayanan prima.
Peserta akan diberikan challenge bagaimana memberikan pelayanan terbaik melalui observasi excellent customer service orientation di perusahaan ternama.
BACA JUGA: Tahun Ini Tes PPPK Guru, Nakes & Teknis Gunakan CAT BKN, Insyaallah LancarÂ
Kemudian, scanning best practices and lesson learned yang dapat digunakan sebagai referensi dalam mengelola pelayanan prima dan praktik kepemimpinan yang melayani.
"Melalui ASN yang bertalenta ini diharapkan dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Mariman, dalam keterangannya, Selasa (19/9).
LAN melalui program ASN Talent Academy berupaya untuk melahirkan kader pemimpin birokrasi yang bertalenta dalam menjawab tantangan visi Indonesia emas 2045.
"Urgensi mendapatkan ASN bertalenta unggul di lingkungan birokrasi sangat tinggi, terlebih dengan jumlah lebih dari 4 juta orang menjadi potensi yang sangat besar sebagai katalis pembangunan," kata Dr. Basseng, M.Ed, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Basseng menjelaskan, kesejahteraan merupakan cita-cita semua, visi bangsa ini dalam RPJPN dikonkretkan dengan proyeksi di 2030, yang warga negara indonesia, akan mendapatkan income atau pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita sebesar USD 33.300.
Maka untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan talenta yang bisa menggarap sektor unggulan untuk kesejahteraan, dibutuhkan juga talenta yang bisa menggarap sektor-sektor unggulan menjadi sumber kesejahteraan.
Dalam konteks tersebut, dibutuhkan talenta pemimpin-pemimpin masa depan yang dapat memberikan pelayanan terhadap sektor-sektor yang memberikan kesejahteraan.
"Di sinilah peran talenta dan pemimpin masa depan sektor publik untuk dapat memberikan pelayanan optimal pada ketiga sektor tersebut, sehingga akan memberikan nilai tambah dan pemasukan bagi negara, maka proyeksi 2030 menjadi negara sejahtera akan terwujud lebih cepat," jelasnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh