jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Administrasi Negara (LAN) membuat terobosan di bidang pengembangan kompetensi melalui program aparatur sipil negara (ASN) Talent Academy.
Program ini didesain khusus bagi para ASN milenial agar dapat secara cepat meningkatkan kompetensi kepemimpinannya.
BACA JUGA: Wahai Honorer K2 & Non-ASN, Inilah 4 Frasa Penting SE MenPAN-RB
Dalam program ini, wawasan, sikap, perilaku, dan keterampilan ASN Millenial akan ditempa bukan hanya dari sektor pemerintah saja, tetapi juga dari swasta, dan bahkan tokoh-tokoh masyarakat.
Kepala LAN Adi Suryanto mengatakan melalui program ini wawasan ASN peserta program akan dapat lebih holistik dan komperehensif nantinya.
BACA JUGA: Kemendagri Minta Pemda Memastikan Seluruh Non-ASN Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
"Saya yakin kompetensi kepemimpinan kawan-kawan semua dapat meningkat secara maksimal sehingga sangat memungkinkan menjadi talenta unggul," kata Adi Suryanto, dalam keterangannya, Sabtu (29/7).
Menurut Adi Suryanto, program ASN Talent Academy ini berisikan kompetensi yang komprehensif yang dibutuhkan pemimpin di era digital ini.
BACA JUGA: RUU ASN Diuji Publik, Ada 3 Mekanisme Penyelesaian Honorer
Mulai sejumlah soft skill yang akan memperteguh karakter kepemimpinan sampai pada kompetensi manajerial dan teknis.
Adi Suryanto juga menambahkan, metode belajar pada ASN Talent Academy telah disesuaikan dengan habit atau kebiasaan generasi milenial yang tidak bisa terlepas dari dunia digital.
"Juga kebiasan peserta untuk melakukan observasi langsung terhadap suatu permasalahan konkret telah diakomodir dalam bentuk magang di perusahaan swasta, dan benchmarking ke luar negeri," tuturnya.
Program ASN Talent Academy ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu UnBundling dan Bundling. UnBundling merupakan proses pembelajaran secara mandiri dengan memanfaatkan LMS ASN Unggul serta melalui webinar series yang sudah terjadwal.
Sementara itu, tahap Bundling yaitu merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara klasikal serta melalui experential Learning di korporasi serta bechmarking yang direncanakan diluar negeri.
Kepesertaan pada tahap UnBundling terbagi menjadi dua jalur. Pertama yaitu jalur free access yang artinya seluruh ASN di Indonesia bisa mengikuti program ini melalui Learning Management System (LMS).
Peserta pada jalur ini bisa mengembangan kompetensinya melalui serangkaian mata pelatihan yang sudah disediakan pada LMS. Untuk jalur yang kedua yaitu peserta Jalur Undangan.
Peserta ini berasal dari ASN di K/L/D yang terpilih berjumlah 88 peserta, dengan rincian sebagai berikut: Kementerian Keuangan 11 peserta, Kementerian Kelautan dan Perikanan 9 peserta, LAN 10 peserta, BPKP 10 peserta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat 10 peserta, Pemerintah Kota Bandung 8 peserta, Pemerintah Kabupaten Sumedang 10 peserta, BPOM 10 peserta, dan Kementerian PUPR 10 peserta. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh