300 Ha Lahan Kekeringan, Petani Meradang

Selasa, 01 Oktober 2013 – 10:01 WIB

jpnn.com - BANYUWANGI - Merasa keluhannya tidak pernah direspons pemerintah, warga Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, kemarin (30/9) meradang. Mereka protes lantaran Dam Karang Tambak yang jebol pada 2012 sampai sekarang belum diperbaiki.

Jebolnya bendungan tersebut berdampak terhadap ratusan hektare lahan milik petani. Suplai air ke lahan pertanian seluas 300 hektare (ha) macet total. Ribuan petani menjerit karena lahan pertanian kering.

BACA JUGA: Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi

Sebenarnya, pasca jebolnya bendungan tersebut, pemerintah desa mengajukan permohonan kepada Pemkab Banyuwangi. Namun, pengajuan itu hingga kini belum direspons. ''Sudah kami laporkan secara tertulis,'' ujar kepala desa setempat, Riyono, kemarin.

Dia menyebutkan, para petani tidak bisa menanam padi gara-gara tidak ada air. Padahal, air menjadi kebutuhan mutlak untuk menanam padi. "Sekitar 300 hektare sawah terpaksa tidak ditanami," ungkapnya.

BACA JUGA: Istri Mendagri Protes Jambore PKK di Hotel

Kekeringan itu mengakibatkan ribuan warga tidak bisa menikmati hasil panen. Warga mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah."Sekitar 1.600 kepala keluarga (KK) dan 6.000 jiwa mengeluh," terangnya.

Menurut dia, warga sudah berupaya memperbaiki bendungan yang jebol tersebut dengan cara swadaya. Tetapi, upaya itu belum maksimal. (ton/c1/aif/JPNN)

BACA JUGA: Walikota Akan Terapkan Konsep Smart City

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal jadi CPNS, Ratusan Honorer K1 Ngamuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler