jpnn.com, JAYAPURA - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Lektol Cpl Eko Daryanto menyatakan bahwa sekitar 300 pelaku aksi demo di Jayapura, Papua, Kamis (29/8) merasa telah ditipu oleh koordinator aksi massa yang berakhir ricuh dan anarkistis.
Menurutnya, warga yang berasal dari masyarakat pegunungan itu secara sadar berkomitmen tidak akan lagi ikut aksi demo dalam bentuk apa pun.
BACA JUGA: Suku Arfak Gelar Temu Adat Sikapi Situasi Manokwari, Begini Hasilnya
"Mereka yang sempat bersembunyi di kompleks Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan tadi sore (Minggu) sekitar pukul 14.30 WIT menyampaikan penyesalan dan merasa ketakutan untuk kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing di wilayah Abepura dan Waena," kata Eko Daryanto melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Kota Jayapura, Papua, Minggu (1/9) malam.
Eko menyebut 300 orang yang merupakan bagian dari massa pedemo telah sepakat untuk tidak mau lagi ikut-ikutan aksi demo massa dalam bentuk apa pun. Kelompok massa pedemo ini merasa telah ditipu oleh oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkan isu rasisme.
BACA JUGA: Kapolda Papua Mengeluarkan 6 Maklumat, Tegas
BACA JUGA: Kapolda Papua Mengeluarkan 6 Maklumat, Tegas
"Selama tiga hari mereka bersembunyi di wilayah sekitar Kelurahan Numbay Distrik Jayapura Selatan, mereka tidak berani kembali ke daerah Abepura dan Waena dengan alasan takut mendapat aksi balasan dari masyarakat yang telah menjadi korban aksi penjarahan, pembakaran, pelemparan maupun pengrusakan oleh mereka pada waktu melakukan aksi demo yang berujung rusuh dan anarkis sehingga menimbulkan kerusakan dan kerugian material di sepanjang jalan Waena - Jayapura," katanya.
BACA JUGA: Inilah 28 Tersangka Demo Anarkis di Jayapura Papua
Eko menambahkan, perwakilan kelompok yang sebagian besar berasal dari salah satu wilayah di pegunungan di Wamena itu telah menemui pejabat di Dinas Pendidikan Propinsi Papua, yakni Desman Kogaya. Mereka memohon bantuan agar diberikan jaminan keamanan dan angkutan untuk kembali ke daerah Abepura dan Waena.
"Mereka merasa takut mendapatkan aksi balasan dari masyarakat yang telah mengalami kehilangan dan kerusakan aset harta benda yang berharga yang telah mereka rusak atau jarah akibat ulah yang anarkis dan brutal," katanya.
Selanjutnya, kata dia, Desman Kogoya menghubungi Kodam XVII/Cenderawasih dan perwakilan Komnas HAM wilayah Papua sebagai mediator.
BACA JUGA: 298 Demonstran di Papua Keluar dari Persembunyian, Pulang Naik Truk TNI
"Asintel Kasdam Kolonel Inf JO Sembiring sebagai perwakilan dari Kodam XVII/Cenderawasih dan Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramanday melakukan mediasi dan negosiasi untuk memberikan solusi terbaik guna proses evakuasi terhadap 300-an orang dalam rangka evakuasi pemulangan dan pengamanan agar terhindar bentrok susulan antarkelompok massa khususnya di wilayah Jayapura," katanya.
Hadir pula dalam proses mediasi tersebut tokoh gereja, Wakil Bupati Lanny Jaya dan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP).
"Kodam XVII/Cenderawasih telah menyiapkan kurang lebih 15 truk TNI/Polri guna mengangkut massa yang sempat bertahan di wilayah Kelurahan Numbay pasca-aksi demo beberapa hari lalu," katanya.
Sekitar pukul 17.00 WIT dilakukan evakuasi gelombang pertama untuk memulangkan 116 orang. Selanjutnya pada pukul 19.50 WIT evakuasi gelombang kedua terhadap 172 orang.
Satu orang yang diduga pelaku penjarahan diamankan oleh pihak Polres Jayapura karena pada saat pemeriksaan ditemukan kunci SPM baru di kantong celananya. "Proses evakuasi pemulangan berjalan aman dan lancar dengan pengawalan ketat dari Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua," katanya berkomentar soal situasi Papua terkini. (Alfian Rumagit/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 298 Demonstran di Papua Keluar dari Persembunyian, Pulang Naik Truk TNI
Redaktur & Reporter : Soetomo