jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 3.000 penyuluh pertanian belum bisa merasakan kegembiraan bersama 12 ribu rekan-rekannya yang sementara menunggu proses pengangkatan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Mereka hanya berharap diberikan kesempatan ikut tes PPPK yang rencananya berlangsung pada Maret-April mendatang.
"Kegembiraan kami belum lengkap karena masih ada 3.000 kawan-kawan kami belum mendapatkan status PPPK," kata Pengurus Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (FK THL TBPP) Nasional Abdul Mujid kepada JPNN.com, Selasa (23/2).
BACA JUGA: 638 PPPK Brebes Terima SK, Gaji Perawat Icha Berbeda
Dia menyebutkan, dari 3.000 penyuluh tersebut, ada yang belum ikut tes PPPK pada Februari 2019. Ada juga yang sudah ikut tetapi tidak lolos passing grade.
"Februari 2019, hanya sebagian daerah yang buka rekrutmen PPPK, makanya kawan-kawan kami tidak semuanya ikut tes. Ada juga yang masih belum beruntung kerena todak memenuhi passing grade," ujarnya.
BACA JUGA: Selamat, Bupati Karolin Serahkan SK PPPK Kepada Penyuluh Pertanian dan Tenaga Guru
Mujid memastikan, FK THL TBPP nasional tidak akan membiarkan 3000 penyuluh pertanian ini tertinggal. Mereka akan terus mendampingi 3000 penyuluh ini agar bisa menjadi aparatur sipil negara (ASN) pada rekrutmen PPPK 2019.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan terus berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi maupun Komisi IV DPR RI agar 3000 penyuluh tersebut mendapatkan kuota khusus.
BACA JUGA: Berapa Jumlah Honorer K2 Sudah Menjadi PNS dan PPPK? Ah, Sedikit
"Kami memperjuangkan agar kawan-kawan kami ini tdak dimasukkan dalam rekrutmen PPPK umum," ucap Mujid.
Dari hasil komunikasi tersebut, Mujid menyampaikan kabar baik bagi 3000 penyuluh. Kementan terus berkomitmen menyelesaikan seluruh THL TBPP yang tersisa agar bisa alih status menjadi ASN PPPK tahun ini.
Selain itu FK THL TBPP Nasional juga memohon kepada Kementan agar 3000 penyuluh yang masih tersisa ini bisa dinaikkan honornya.
"Saya berharap teman-teman (3000 penyuluh) di daerah juga sabar menunggu turunnya SK Mentan untuk kontrak di tahun 2021 ini karena masih perlu verifikasi dan validasi data," pungkas Mujid.(esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad