3.043 Guru P1 Pengin Tahu Alasan Pembatalan, Telanjur Disebut Calon PPPK, Sakitnya tuh di Sini

Rabu, 08 Maret 2023 – 04:59 WIB
Ketua forum GLPGPPPK Kabupaten Kebumen Musbihin dan pengurus lainnya mendampingi tiga guru P1 pada seleksi PPPK Guru 2022 yang penempatannya dibatalkan. Foto: dokumentasi GLPGPPPK for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Penempatan 3.043 pelamar P1 pada seleksi PPPK Guru 2022 telah dibatalkan penempatannya.

Sebelumnya 3.043 P1 tersebut sudah mendapatkan penempatan PPPK guru 2022 yang diumumkan akhir 2022.

BACA JUGA: Nasib 3.043 P1 PPPK Guru 2022, Penjelasan 2 Pejabat Penting, Cermati Tanggal Pengumuman

P1 merupakan peserta seleksi PPPK guru pada 2021 dan telah memenuhi passing grade (PG), yang jumlahnya mencapai 193.954.

Pada seleksi 2021, mereka tidak mendapatkan formasi sehingga mendapat prioritas pertama pada seleksi PPPK Guru 2022 tanpa harus ikut tes lagi.

BACA JUGA: Pengumuman PPPK Guru 2022: 5 Besar Provinsi P1 Terbanyak Penempatannya Dibatalkan, Wouw

Pembatalan penempatan 3.043 P1 diumumkan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd selaku Ketua Panitia Seleksi PPPK JF Guru melalui Surat Pengumuman Nomor: 1199/B/GT.00.08/2023 tertanggal 1 Maret 2023.

Jadi, 3.043 P1 itu merupakan peserta seleksi 2021 yang sudah menunggu 1 tahun untuk mendapat alokasi formasi.

BACA JUGA: Ketua Panselnas CASN: Pengumuman PPPK Guru 2022 Sudah Bisa Dilihat, Belum Seluruh Instansi

Pastinya mereka riang gembira dan luar biasa lega tatkala pada akhir 2022 dinyatakan mendapatkan penempatan. Mereka sudah menyandang sebutan sebagai calon ASN PPPK.

Entah seperti apa perasaannya tatkala melihat namanya tercantum dalam lampiran surat pengumuman yang diteken Prof Nunuk, yang dirilis 6 Maret 2023. Penempatan mereka dibatalkan.

Ketua forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPGPPPK) Kabupaten Kebumen Musbihin mengaku kaget karena ada tiga rekannya yang namanya masuk daftar pembatalan penempatan.

"Saya buka pengumuman Kemendikbudristek langsung kaget, karena ada tiga rekan saya masuk dalam daftar tersebut," kata Musbihin kepada JPNN.com, Selasa (7/3).

Dia bercerita, tiga rekannya yang mengabdi di SMP Negeri itu langsung bingung, heran mengapa tiba-tiba penempatannya dibatalkan.

Sebagai ketua forum GLPGPPPK, Musbihin mengaku syok, karena sesuai pertemuan dengan bupati Kebumen, P1 diakomodasi dalam PPPK guru 2022.

"Ini yang membingungkan, katanya tambah 2.100, kok malah dibatalkan 3.043 P1 ya. Kasihan ini tiga teman P1 negeri non-induk," terangnya.

Pembatalan Penempatan Tanpa Penjelasan Alasan

Musbihin dan sejumlah pengurus GLPGPPPK lantas mendampingi 3 guru P1 ke Dinas Pendidikan, untuk mencari tahu mengapa penempatan mereka dibatalkan.

Musbihin mengatakan, seandainya kepada 3.043 P1 itu diberi tahu alasan pembatalan penempatan hingga yang bersangkutan gagal diangkat PPPK tahun ini melalui akun masing-masing, tentu tidak senelangsa ini.

Yang bikin nelangsa, ujar Musbihin, peserta tidak dikasih tahu apa penyebabnya dibatalkan. Misalnya, di akun yang bersangkutan ditulis sebab musababnya.

Dia yakin jika alasan pembatalan diinformasikan lewat akun masing-masing, meski berat mereka akan tetap bisa menerima.

"Yang terjadi malah langsung diumumkan dibatalkan. Kata teman-teman, sakitnya tuh di sini, wong sudah dapat penempatan kok dibatalkan," cetusnya.

Dia berharap P1 yang gagal diangkat PPPK tahun ini bisa kuat menerima beban sosial.

Sebab, sudah terlanjur disebut calon ASN PPPK, ternyata tiba-tiba dibatalkan tanpa penjelasan.

Pembatalan Penempatan Setelah Verval

Sebelumnya, Senin (6/3), Prof Nunuk Suryani menjelaskan, pembatalan dilakukan setelah Kemendikbudristek melaksanakan verifikasi dan validasi kembali atas data peserta P1.

Jadi, kata Nunuk, setelah ada sanggahan dari peserta P1, Kemendikbudristek kemudian menganalisis kembali data P1 yang sudah diumumkan sebelumnya.

Dari hasil verifikasi itu didapatkan 3.043 P1 yang namanya tidak memenuhi syarat, sehingga harus dibatalkan penempatannya. (sam/esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Satpol PP Cemburu kepada Guru, tetapi Emoh jadi PPPK, Rela Tak Pulang saat Berjuang


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler