jpnn.com, JAKARTA - Petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres - cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno, Priyo Budi Santoso mengaku kaget dengan informasi adanya 31 juta data penduduk tambahan yang diserahkan Kemendagri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sekjen DPP Partai Berkarya ini bahkan mengibaratkan informasi itu seperti sambaran petir di siang hari. Pasalnya, KPU telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 berjumlah sekitar 185 juta.
BACA JUGA: Kemendagri Jamin KPU Bebas Mengakses Data Penduduk demi DPT
Di sisi lain, penyelenggara bersama peserta pemilu juga diketahui sedang fokus mendalami dugaan data ganda 1,1 juta pemilih pada DPT 185 juta.
"Ini seperti petir di siang bolong, Kemendagri sodorkan 31 juta, ini misterius. Dengan jumlah segitu kami bisa menjadi pemenang pemilu," ujar Priyo di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (17/10).
BACA JUGA: Penjelasan Kemendagri soal 31 Juta Nama Tambahan untuk DPT
Priyo lebih lanjut mengatakan, juga sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi. Ia pun berharap Kemendagri benar-benar ikut menjaga suasana kebatinan penyelenggaraan Pemilu 2019, agar dapat terselenggara dengan baik.
Bukan malah menciptakan ketidakpastian dengan menyerahkan data penduduk tambahan sebanyak 31 juta, setelah KPU menetapkan DPT.
BACA JUGA: Hasto Ingatkan Kubu Prabowo Tak Suuzan soal 31 Juta Pemilih
"Angka 31 juta ini jangan-jangan berpotensi menjadi apa yang disebut suara hantu, yang gentayangan, dimana pihak tertentu dapat memanfaatkannya," pungkas Priyo. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kok Bisa 31 Juta Pemilih Belum Masuk DPT?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang