jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa senang dengan perkembangan terbaru penanganan Covid-19 di Jatim.
Sebab, tren kasus Covid-19 menunjukkan sudah melandai. Sebanyak 32 daerah kabupaten/kota di Jatim juga sudah berstatus level I.
BACA JUGA: Survei, Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja Khofifah 82,8 PersenÂ
Khofifah menyatakan bahwa hal itu menjadi kado HUT ke-76 Pemerintah Provinsi Jatim yang jatuh pada Selasa (12/10).
"Alhamdulillah, kami syukuri capaian ini sebagai hadiah berharga HUT ke-76 Pemprov Jatim," ujar Khofifah.
BACA JUGA: Alhamdulillah Bu Khofifah Membagikan Kabar Baik, Warga Jatim Siap-Siap
Menurutnya, berdasar asesmen Kementerian Kesehatan sejak 9 Oktober 2021, jumlah sebanyak 32 kabupaten/kota di Jatim berstatus Level I. Perinciannya yakni Tulungagung, Tuban, Trenggalek, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, dan Pacitan.
Selanjutnya, Ngawi, Mojokerto, Magetan, Madiun, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Kediri.
BACA JUGA: Protes Pilkades Ditunda hingga 2025, Warga Sampang Surati Gubernur Khofifah
Kemudian, Kota Blitar, Kota Batu, Kab. Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, Banyuwangi, dan Bangkalan.
Untuk Level II terdapat enam daerah yakni Probolinggo, Nganjuk, Malang, Lumajang, Kota Malang, dan Kota Madiun.
Khofifah yang juga mantan menteri sosial itu mengatakan asesmen dari Kemenkes sebagai syarat awal penilaian level PPKM pada Inmendagri.
Ada enam parameter yaitu kasus konfirmasi, rawat inap, kematian, testing, tracing, dan treatmen.
Syarat lainnya untuk mencapai level satu, kabupaten/kota minimal capaian vaksinasi dosis pertama 70 persen dan 60 persen dosis untuk lansia.
“Terdapat penilaian berbasis aglomerasi, level PPKM-nya akan mengikuti dengan pencapaian kumulatif. Insyaallah dengan ikhtiar kita bersama bisa mencapainya di Jatim," ucap dia.
Gubernur Khofifah berpesan kepada masyarakat agar tetap waspada dan disiplin protokol kesehatan.
Euforia tak perlu dilakukan secara berlebihan.
“Mari kuatkan disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Jangan lengah, jangan kendor,” pungkas Khofifah. (mcr12/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Boy
Reporter : Arry Saputra