32.379 Desa Masih Terkategori Tertinggal

Senin, 19 Desember 2011 – 10:58 WIB

UNAAHA - Keinginan sejumlah penduduk di Indonesia untuk menikmati  pembangunan yang selama ini dilakukan pemerintah, masih jauh dari harapanData Badan Pusat Statistik (BPS) 2009, dari 70.611 desa di Indonesia, sekitar 17.676 desa belum dapat dilalui kendaraan roda empat

BACA JUGA: Tipis, Harapan Honorer jadi CPNS

26.115 desa  belum memiliki sarana kesehatan
Sebanyak 32.379 desa masih terkategori tertinggal, 62.299 desa belum memiliki pasar permanen

BACA JUGA: Gegana Siap Sterilkan Gereja

12.618 desa dari 70.611 itu belum dialiri listrik


"Ini sangat memprihatinkan, sebagai unit pemerintahan terdepan yang langsung melayani kepentingan masyarakat tetapi hampir sepertiga,  masih  terbelakang dari segi pembangunan sarana dan prasarana

BACA JUGA: Angin Kencang Ancam Wilayah Batam

Karena itu masih banyak pekerjaan rumah yang kita harus laksanankan," ujar  Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono, saat meresmikan pencanangan ujicoba model Pandu Gerbang Kampung (Program nasional Terpadu Gerakan Pembangunan Kampung) di Desa Abelisawah, Kecamatan Sampara

Mantan anggota MPR-RI mengakui saat ini banyak program dari berbagai kementerian dan lembaga-lembaga yang menggunakan atribut desa,  seperti Desa Siaga dari Kemenkes, Desa Prima dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Desa Berdering dari Kemeninfo.

"Berbagai program-program yang menggunakan atribut desa sesunggunya sangat baik.  Hanya saja tersebar diberbagai desa sehingga tidak tampak utuhAlangkah baiknya apabila program dari berbagai kementerian itu di satukan pada satu titik sehingga hasilnya lebih nyata," ujarnya.

Untuk itulah Kemenkokesra sesuai tugas pokok dan fungsinya mencoba melakukan terobosan-terobosan agar seluruh program-program yang ada yang dilakukan, dirancang dan dilaksanakan berbagai kementerian-kementerian dapat bersinergi, ada keterpaduan dan harmonisasi juga bersama-sama dengan  dunia usaha melalui coorporate social responsibility dengan lokus (tempat) dan fokus pembangunannya di pedesaan"Kalau terpadu hasilnya tentu akan lebih nyataEntah itu kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, PLN termasuk pemda," tukas pengurus DPP Partai Golkar ini.

Agung juga mengapresiasi Gubernur Sultra Nur Alam atas perhatiannya sehingga pandu gerbang kampung ini terlaksanaBegitu juga kepada Bupati Konawe, Lukman Abunawas karena atas kerjasamanya program nasional ini terselenggara dengan baik.

Ditempat yang sama, Gubernur Sultra, H.Nur Alam, SE berharap Pandu Gerbang Kampung ini dapat menambah daya ungkit pembangunan kampung, desa dan kelurahanKarena akan ikut memperkaya program-program pedesaan lainnya

Menurut Nur Alam, oleh karena pandu gerbang kampung ini tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik tetapi juga non fisik maka ia yakin dan percaya akan mempercepat pelayanan dan kapasitas masyarakat desa"Agar mereka lebih cepat bergerak maju dan meningkatkan kesejahteraannyaProgram ini tentu memiliki segmen tersendiri dalam pembangunan masyarakat dengan sasaran yang jelas," ujar Nur Alam.

Karena itu akan bersinergi dan mendukung pelaksanaan program lainnya yang juga memiliki sasaran dikampung, desa dan kelurahanSemua itu adalah rahmat bagi masyarakat Sultra"Kesyukuran itu tentu semakin bertambah dengan masuknya Pandu Gerbang Kampung.

Menurut Nur Alam, oleh karena pandu gerbang kampung ini tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik tetapi juga non fisik maka ia yakin dan percaya akan mempercepat pelayanan dan kapasitas masyarakat desa"Agar mereka lebih cepat bergerak maju dan meningkatkan kesejahteraannyaProgram ini tentu memiliki segmen tersendiri dalam pembangunan masyarakat dengan sasaran yang jelas," ujar Nur Alam.

Sementara itu, Bupati Konawe, Lukman Abunawas merinci kegiatan pembangunan yang akan diresmikan dalam pencanangan Pandu Gerbang KampungDiantaranya, satu unit rumah pintar, rumah baru dan rehabilitasi 120 unit rumah tidak layak huni, dua unit sarana MCK, satu unit kendaraan bencana atau water treatment (mobil tangki), kendaraan operasional roda empat untuk bencana alam, radio komunitas masyarakat, pelatihan keterampilan salon, tukang kayu, home industri abon ikan, pelatihan jahit menjahit dan pengadaan lima unit perahu motor nelayan.

"Selain itu,  dari Pemprov Sultra telah memberikan bantuan berupa rehabilitasi balai desa Abelisawah melalui dana block grantSedangkan dari APBD Konawe melalui program Permata antara lain rehabilitasi Mesjid Al Azhar Desa Abelisawah sebesar Rp 10 juta, rehabilitasi 10 unit rumah tidak layak huni, pembangunan rumah pintar dan pemagaran pionisasi," ujar Lukman.

Di hadapan Menkokesra, Lukman Abunawas juga membeberkan berbagai permasalahan dalam pembangunan di daerah, yakni seputar pemenuhan hak dasar dan peningkatan kesejahteraan rakyat"Secara umum permasalahan itu yakni pelayanan pendidikan masih terbatasTerutama didesa terpencil seperti di Kecamatan Routa dan kecamatan-kecamatan di Pulau Wawonii"Kedua, pada bidang kesehatan masih terbatasnya sarana prasarana, baik keterbatasan dana APBD Kabupaten maupun fasilitas yang sesuai kondisi daerah didesa-desa terpencil di bagian barat Kabupaten Konawe, Kecamatan Routa yang berbatasan dengan Kabupaten Luwuk Timur dan Morowali Sulawesi TengahKemudian sebelah timur, kecamatan-kecamatan Pulau Wawonii yang berhadapan dengan Pulau Banda," bebernya(din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peran Pemuda Membangun Desa Perlu Dibukukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler