jpnn.com - Wilayah Jakarta Timur masih menjadi langganan banjir jika volume hujan terus meningkat. Buktinya, berdasar data Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur, ada 33 titik rawan banjir.
Titik banjir tersebut berada di Kecamatan Jatinegara (Kelurahan Kampung Melayu, Bidaracina, Cipinang Muara, dan Cipinang Besar Selatan), dan Kecamatan Pasar Rebo (Kelurahan Kalisari, Gedong, Baru, Pekayon, dan Cijantung).
BACA JUGA: Sebulan, Satu Pelajar Tewas Akibat Tawuran
Kepala Sudinsos Jakarta Timur Masyudi menilai titik banjir di wilayahnya masih sedikit, tidak seperti di Jakarta Selatan. Namun, Jakarta Timur menjadi sorotan. Sebab, wilayah tersebut kerap terjadi banjir, terutama di Kampung Melayu. ’’Itu merupakan daerah yang dilalui Sungai Ciliwung dan Cipinang,’’ katanya, Sabtu (29/11).
Selain itu, dia mengatakan, pihaknya siap membantu korban banjir. Sebab, ketersediaan bantuan logistik, peralatan, dan personel sangat cukup. Anggaran bantuan korban banjir tahun ini pun sebesar Rp 1,4 miliar. ’’Jumlah tersebut dinilai masih kurang,’’ katanya.
BACA JUGA: Ahok Minta Harga Tiket Masuk Ancol Dikaji Ulang
Untuk mengantisipasi banjir yang terjadi pada Januari 2015, pihaknya menganggarkan Rp 4 miliar. ’’Mudah-mudahan disetujui,’’ katanya. Saat ini dia memiliki stok yang sangat cukup. Antara lain, 6.000 kg beras, 890 dus mi instan, 4.150 kaleng sarden, 200 kaleng biskuit, 200 dus bubur, 4.800 botol kecap, 100 kotak susu, 1.750 kotak teh celup, dan 1.360 botol saus. Selain itu, ada 20 terpal, 300 matras, 200 pasang baju SD pramuka, 150 pasang baju SD putih merah, 2500 daster, 300 selimut, 500 tikar plastik, 100 kaus, dan 400 sarung.
Namun, jika kebutuhan mendesak, Masyudi juga memiliki stok beras 100 ton. Bantuan itu diberikan Bulog melalui Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto. ’’Kalau Jaktim benar-benar darurat dan masyarakat memerlukan bantuan, kami baru mengambilnya,’’ katanya. Sayangnya, bantuan tersebut hanya berupa beras. Tidak ada biaya angkut. ’’Enggak ada anggarannya. Itu menjadi kendala kami,’’ katanya.
BACA JUGA: PDIP Ancam Cabut Dukungan ke Ahok
Sementara itu, untuk kesiapan petugas, pihaknya memiliki 698 personel. Yakni, 200 orang Tagana, 150 orang karang taruna, 150 orang pelaku sosial masyarakat (PSM), 150 orang satgas sosial, dan 48 orang PNS. (rya/co2/ind)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjahjo Ingatkan Ahok soal Asal Usul
Redaktur : Tim Redaksi