3.344 Rumah di Makassar Terdampak Banjir

Kamis, 29 Desember 2022 – 07:10 WIB
Warga menuntun sepeda motornya melewati banjir di Perumnas Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (26/12/2022). ANTARA FOTO/Arnas Padda.

jpnn.com - MAKASSAR - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Makassar Achmad Hendra Hakamuddin menyebutkan saat ini ada tiga kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalanrea.

Jumlah rumah terdampak banjir sebanyak 3.344 unit, tersebar di 19 kelurahan dengan jumlah jiwa sebanyak 9.167 orang atau sebanyak 2.695 kepala keluarga.

BACA JUGA: Rumah Bupati Jember Terendam Banjir

Jumlah penyintas atau pengungsi di tiga kecamatan tersebut tercatat 1.634 jiwa atau 442 keluarga tersebar di 28 titik pengungsian sejak banjir melanda permukiman warga setempat.

Penyintas banjir terbanyak di wilayah Kecamatan Manggala tercatat 1.037 jiwa atau 264 keluarga.

BACA JUGA: Roy Suryo Divonis 9 Bulan Penjara, JPU Langsung Banding

Ada 17 titik pengungsian warga di tiga kelurahan masing-masing Kelurahan Manggala 14 titik, Kelurahan Antang dua titik, dan Kelurahan Tamangapa satu titik.

Posko pengungsian berada di sejumlah masjid, posyandu, dan rumah warga tidak jauh dari lokasi banjir.

BACA JUGA: Selesaikan Kasus Intoleransi di Bogor, KSP Banjir Dukungan

Selanjutnya, Kecamatan Biringkanaya sebanyak 577 jiwa atau 160 keluarga di dua kelurahan tersebar di delapan titik pengungsian.

Di Kelurahan Katimbang ada enam titik dan Kelurahan Paccerakkang terdapat empat titik posko pengungsian.

Kemudian, di Kecamatan Tamalanrea korban terdampak 25 jiwa atau 10 keluarga dengan satu titik posko pengungsian Masjid Al Muhajirin Kompleks Bung Permai, di Kelurahan Tamalanrea.

"Tim BPBD beserta Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan serta OPD terkait telah mendirikan dapur umum serta pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan bagi korban terdampak di posko pengungsian,” kata Hendra melalui keterangan yang diterima, Rabu (28/12).

“Mudah-mudahan kondisi cuaca segera membaik agar warga bisa pulang ke rumahnya menjalankan aktivitas seperti biasa," ungkapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan banjir tahun ini paling parah dan dampaknya telah meluas.

Banjir bahkan terjadi dua kali dalam setahun pada lokasi yang sama. Dia juga menilai maraknya pembangunan perumahan yang menutup akses jalur air merupakan salah satu faktor penyebab banjir.

"Banjir kali ini tidak lazim, bahkan dua kali terjadi dengan jarak tidak sampai satu bulan. Parahnya, daerah yang tidak biasa mengungsi malah ikut mengungsi. Seharusnya ini tanggung jawab developer, saya akan panggil developer untuk membicarakan ini (solusi banjir tahunan), " ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler