jpnn.com, KUNINGAN - Sebanyak 392 domba Garut beradu kekuatan di Lapang Randu, Jalan Juanda, Kuningan, Minggu (26/3) kemarin. Domba-domba jantan yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa Barat itu berebut tiket menuju Piala Presiden pada Agustus mendatang.
Ada tiga kelas adu ketangkasan domba Garut yang diselenggarakan yaitu kelas A, B dan C berdasarkan bobot berat badan domba-domba tersebut. Salah seorang peternak domba Garut asal Sumedang Usep mengaku telah mempersiapkan enam domba unggulannya untuk mengikuti adu ketangkasan kali ini.
BACA JUGA: Misteri Kematian Perempuan Berkulit Putih
“Kami sudah persiapkan semuanya agar domba-domba ini bisa tampil prima. Mulai dari memberikan makanan bergizi dan merawat penampilannya sekaligus membawakan tukang urut khusus yang siap menangani setiap usai bertanding,” ujar Usep.
Ketua Himpunan Peternak Domba dan Kambing (HPDKI) Kabupaten Kuningan H Ade Petruk mengungkapkan, acara adu ketangkasan domba Garut di Kuningan kali ini merupakan putaran kedua. Sebelumnya digelar di Kabupaten Bandung Barat beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Peringatan Tegas untuk PNS soal Pajak
Dia menjelaskan, masih ada enam putaran lagi kegiatan adu ketangkasan domba Garut di Jawa Barat. Lokasinya berbeda-beda.
“Nanti domba-domba Garut terbaik akan mengikuti ajang bergengsi memperebutkan hadiah sangat besar dari Presiden pada Piala Kemerdekaan RI, Agustus mendatang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII),” ujar koordinator HPDKI Wilayah III Jawa Barat.
BACA JUGA: Petani Biasanya Nyangkul, Ini Kok Malah Nyabu
Dalam seleksi kali ini, kata Ade, diikuti para peternak domba Garut se-Jawa Barat. Mulai dari daerah asalnya yaitu Kabupaten Garut, Bandung, Sumedang, Majalengka, Bogor hingga Cirebon.
Rencananya pada putaran ketiga nanti, kegiatan seleksi adu ketangkasan domba Garut akan digelar di Bogor. “Saya punya 12 domba Garut unggulan, namun hanya menurunkan lima yang terbaik di semua kelas. Mudah-mudahan ada di antaranya yang lolos bisa ke Jakarta,” harap Ade.
Ade mengapresiasi kegiatan adu ketangkasan domba Garut ini sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya dan seni. Sekaligus melestarikan domba Garut.
Seperti diketahui, domba-domba jenis ini memiliki postur tubuh yang gempal dan mempunyai nilai ekonomis tinggi yang dapat meningkatkan taraf hidup para peternaknya.
“Kami berharap ada dukungan dari pemerintah daerah kepada para peternak domba Kabupaten kuningan untuk semakin mengembangkan usahanya, baik dalam permodalan ataupun lainnya. Pasalnya, masih banyak peternak domba yang karena keterbatasan modal, hanya menjalankan usaha ternak domba dan kambing kurang maksimal padahal potensinya sangat besar,” ujar Ade. (fik/yuz/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogoh-Ogoh Tak Hanya Diarak Pemuda Hindu tapiâ¦
Redaktur : Tim Redaksi