4 Ajudan Presiden Prabowo Sosok Mumpuni

Jumat, 25 Oktober 2024 – 15:48 WIB
Empat ajudan Presiden Prabowo yang berasal dari TNI dan Polri merupakan sosok yang mumpuni, simak track record mereka. Foto: Supplied for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Analis intelijen, pertahanan dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro menyebut keempat ajudan Presiden Prabowo Subianto merupakan sosok yang mumpuni.

Hal tersebut terwujud seiring komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memilih ajudan dengan mengutamakan kapasitas, sehingga menghasilkan personel terbaik dari yang terbaik representasi TNI dan Polri.

BACA JUGA: Prabowo Larang Menteri Bikin Proyek Mercusuar, Bagaimana Nasib IKN?

Menurut Ngasiman, Prabowo yang mendahulukan aspek kapasitas dan kapabilitas karena tugas ajudan tidak sekadar melaksanakan protokoler kepresidenan. Seperti, mendampingi presiden pada saat acara kenegaraan dan acara resmi lainnya.

"Tugas ajudan juga menjamin pengamanan presiden, khususnya dalam pengamanan fisik pasif dan menjaga kerahasiaan dokumen-dokumen negara sesuai dengan klasifikasi. Ini tugas yang tidak main-main,” ujar pria Ngasiman dalam keterangannya, Jumat (25/10).

BACA JUGA: Prabowo: Saya Beri Wewenang Copot Segera, Suruh Tinggal di Rumah Saja

Pria yang karib disapa Simon ini lebih lanjut mengatakan lima tahun ke depan lingkungan strategis sangat tidak menentu.
Kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengilhami berbagai persenjataan baru yang dapat menargetkan objek spesifik, termasuk presiden.

Demikian halnya pengaruh peperangan yang terjadi antara Ukraina-Rusia, Israel-Palestina, Tiongkok-US serta dinamika negara-negara adidaya di Asia Pasifik, makin memberikan tekanan kepada Indonesia.

BACA JUGA: Kontroversi Jabatan Mayor Teddy, Refly Harun Ungkap 3 Kesalahan yang Ditutupi-tutupi

“Jadi, butuh respons cepat terhadap berbagai bentuk ancaman terhadap presiden, saya kira keempat ajudan yang ada saat ini mampu untuk mengantisipasinya,” kata Simon.

Simon lantas mengapresiasi keempat ajudan dimaksud. Yakni, Kolonel Pnb Dr Anton Pallaguna. Menurutnya memiliki pendidikan dan pengalaman penerbangan militer yang tidak sedikit.

Kolonel Anton berhasil mencegat dan memaksa pesawat asing yang melanggar wilayah udara nasional untuk mendarat. Dia juga tercatat melakukan penyelamatan terhadap alutsista pada 2014 silam.

“Saya kira pengalaman dan nasionalisme Kolonel Anton tak diragukan lagi. Pengalaman terhadap pola serangan di udara sangat bermanfaat ketika mendampingi presiden dalam berbagai kunjungan menggunakan pesawat udara,” ucapnya.

Menurut Simon, Kolonel Anton merupakan pilot pesawat tempur yang sudah teruji dengan catatan ribuan jam terbang dan juga akademisi yang hasil penelitiannya sangat visioner.

"Rekam penerbangan yang dibukukan Kolonel Anton sebanyak 2624.35 jam terbang untuk tipe rating pesawat AS 202 Bravo dan T 34 Charlie. Temuan penelitiannya menguraikan strategi untuk skenario konflik di 2030, makin tepat Presiden Prabowo memilih Kolonel Anton,” katanya.

Kemudian Kolonel Wahyo Yuniartoto, Simon menyebut pengalamannya cukup mumpuni sebagai Komandan Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD untuk menangani berbagai bentuk ancaman terhadap presiden.

“Teknik peperangan head-to-head sangat dikuasai sehingga dapat diandalkan untuk mengawal presiden dalam antisipasi ancaman langsung,” ucapnya.

Letkol (P) Romi Habe Putra, representasi dari TNI AL berpengalaman dalam menanggulangi illegal fishing dan berbagai ancaman di laut NKRI.

“Laut kita sangat terbuka, Letkol Romi kenal betul dengan pola ancaman di lautan. Presiden memiliki perhatian terhadap sektor laut di masa mendatang, sehingga pengawalan presiden ketika ada kegiatan di lautan porsinya juga ditingkatkan,” kata Simon.

Terakhir, Kombes Dr Ahrie Sonta mewakili Kepolisian Republik Indonesia, memiliki pengalaman pendidikan berbagai negara.

“Pengalaman menangani berbagai tindak kejahatan menuntun Dr. Ahrie mengenal jaringan kejahatan nasional dan internasional sehingga antisipasi pengamanan presiden dapat dilakukan secara lebih cepat,” kata Simon.

Simon juga menyebut Kombes Ahrie merupakan sosok akademisi yang temuannya menjadi topik penting bagi Polri. (gir/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muliaman Sebut Badan Pengelola Investasi Danantara Berbeda dengan Kementerian BUMN


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler