jpnn.com, PALEMBANG - Empat pelaku begal di depan Resto Sambal Lalap Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang, Sumsel, diringkus polisi pada Selasa (29/3) sekitar pukul 22.00 WIB.
Keempat begal yang beraksi dengan modus tawuran itu berinisial RZ (17), RK (15), DT (15) dan RK (15). Keempatnya sama-sama warga Lr Keramat, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang.
BACA JUGA: Mazda Masuk Jurang Sedalam 40 Meter, Sopir Tewas, Lihat Kondisi Mobilnya
Mereka awalnya berkumpul, kemudian ada korban Ferdinan Nugraha (18) melewati Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan langsung mengejar korban sambil mengayun-ayunkan senjata tajam jenis celurit ke arah korban
“Keempatnya masih di bawah umur. Mereka diamankan di rumahnya masing-masing, Senin (4/4) sekitar pukul 23.00 WIB,” kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib didampingi Kapolsek SU II Kompol Handryanto, Selasa (5/4).
BACA JUGA: Rumah Penimbunan Solar Bersubsidi Digerebek Polisi, Ya Ampun, Pelaku Tak Disangka
Kemudian, korban langsung berhenti di TKP dan empat pelaku langsung mengambil sepeda motor merek Honda Vario warna merah tanpa pelat milik korban.
Pelaku langsung kabur dan korban membuat laporan ke Mapolsek Seberang Ulu (SU) II Palembang.
BACA JUGA: Polisi Geledah Truk Mencurigakan Tengah Malam, Muatannya Ternyata
“Laporan, anggota kami bergerak cepat sehingga mengamankan empat orang pelaku di rumahnya masing-masing, Senin (4/4) sekitar pukul 23.00 WIB,” ujar Mokhammad Ngajib.
Selain mengamankan empat tersangka, polisi juga turut mengamankan barang bukti, yakni satu buah celurit sepanjang 1 meter lebih, satu unit kendaraan sepeda motor merek Honda Vario tanpa pelat yang belum sempat dijual.
Sementara itu, tersangka RZ mengakui perbuatannya. “Ya pak, sudah sering melakukan aksi begal dengan modus tawuran,” kata Tersangka RZ.
Ia mengaku mendapat celurit panjang hasil dari membeli secara online dengan seharga Rp 1,5 juta.
BACA JUGA: Perwira Polisi di Sumut Cabuli Pelayan Kantin, Propam Bergerak
“Ya pak, pesan online dari Madura. Harganya Rp 1,5 juta,” tutupnya. (dey/sumeks)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahean