jpnn.com, SURABAYA - Penggunaan kartu prabayar sebagai pengganti uang tunai terus meningkat.
Selain lebih praktis, uang elektronik kebal dari kerugian karena uang palsu.
BACA JUGA: Genjot Fintech, Bank Butuh Perusahaan Telekomunikasi
CEO Regional 8 Bank Mandiri Agus Haryoto Widodo menyatakan, jumlah pengguna maupun frekuensi pemakaian e-Money Bank Mandiri terus meningkat sejak diluncurkan pada 2010.
’’Nilai transaksi dengan e-money dari tahun ke tahun terus meningkat pesat,’’ katanya dalam peluncuran program Mandiri Belanja Untung di WTC Mall, Surabaya, Rabu (26/4).
BACA JUGA: Gaet Kejagung, Mandiri Kian Serius Kejar Debitur Nakal
Pada kuartal pertama 2017, transaksi e-money meningkat 55,3 persen jika dibandingkan dengan empat bulan pertama 2016.
Selama empat bulan terakhir, nilai transaksi dengan e-money mencapai Rp 1,2 triliun.
BACA JUGA: Kartin1 Gabungkan Data KTP, SIM, dan ATM
Jumlah transaksi dengan e-money juga meningkat 43,3 persen.
Yakni, dari 80,1 juta transaksi pada kuartal pertama 2016 menjadi 114,8 juta transaksi pada kuartal pertama tahun ini.
Bila dibandingkan dengan jumlah transaksi pada 2010, terdapat peningkatan 25 kali lipat.
Yakni, dari 15,2 juta transaksi menjadi 385,7 juta transaksi pada tahun lalu.
Menurut Agus, WTC e-Mall merupakan pusat perbelanjaan pertama yang menerapkan transaksi nontunai.
Selain pusat perbelanjaan, Bank Mandiri menggandeng Surabaya Plaza, Surabaya Suit Hotel, Delta, dan DTC.
Direktur Utama PT Puri Pariwara Sonny Tri Andalarso meyakini, kerja sama tersebut efektif untuk mendongkrak frekuensi dan nilai transaksi tenant-tenant WTC.
Selain itu, kenyamanan transaksi dan pengalaman berbelanja pengunjung meningkat. Saat ini,jos WTC memiliki 156 electronic data capture. (car/c22/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Danai Pembebasan Tanah, Mandiri-BCA Kucurkan Rp 1,87 T
Redaktur & Reporter : Ragil