4 Fakta Baru Kasus Brigadir J, Ada Aktivitas Bersama Ferdy Sambo hingga Bharada E

Kamis, 28 Juli 2022 – 14:57 WIB
Komisioner Komnas HAM Bidang Penyelidikan Mohammad Choirul Anam memberikan keterangan pers di kantor Komnas HAM pada Rabu (27/7/2022). Foto : Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali mengungkap fakta baru kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Brigadir J tewas dalam insiden yang disebut polisi sebagai peristiwa baku tembak dengan Bharada E.

BACA JUGA: Komnas HAM Melihat Bukti Penting Ini, Ada Ferdy Sambo & Brigadir Yosua, Jelas Sudah

Fakta baru itu diungkapkan setelah Komnas HAM melakukan pemeriksaan digital forensik dan siber Polri.

Berikut 4 fakta baru kematian Brigadir J yang diperoleh Komnas HAM:

1. Tes PCR di Rumah Ferdy Sambo

BACA JUGA: Detik-Detik Kopda Muslimin Tewas di Kendal, Minta Maaf, Muntah

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan hasil pemeriksaan pada 20 rekaman CCTV merekam adanya aktivitas bersama berupa tes PCR di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Aktivitas tes PCR itu dilakukan Ferdy Sambo bersama sang istri Putri Candrawathi, Brigadir J, hingga Bharada E.

BACA JUGA: Begitu Berat Ancaman Diterima Brigadir J sebelum Kematiannya, Diceritakan kepada Sang Ibu

Tes PCR bersama itu dilakukan sebelum terjadi insiden yang menewaskan Brigadir J.

Mereka melakukan tes PCR di satu rumah Ferdy Sambo yang masih di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Apakah di video tersebut ada prosesi PCR? Ada prosesi PCR di situ. Siapa saja? Semua. Termasuk almarhum Brigadir Yosua," kata Anam di kantor Komnas HAM, Rabu (27/7).

Kendati demikian, Alumnus Universitas Brawijaya itu tak memerinci keterangan waktu yang pasti dalam bentuk angka, kapan perjalanan itu terekam.

Dia hanya menyebutkan aktivitas tersebut terjadi setelah asar menjelang magrib.

BACA JUGA: Semua Ajudan Ferdy Sambo di TKP saat Brigadir J & Bharada E Baku Tembak? Oh

2. CCTV Merekam Perjalanan Magelang - Duren Tiga Jakarta

Choirul Anam juga menerangkan rekaman video memperlihatkan Brigadir J masih hidup saat tiba di Duren Tiga sepulangnya dari Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/7) itu.

"Kami diperlihatkan 20 video dari Magelang sampai area Duren Tiga, bahkan sampai Rumah Sakit Kramat Jati," kata.

BACA JUGA: Dahlan Iskan: Presiden Jokowi Juga Tidak Mungkin Bisa Tidur

Anam mengatakan yang paling penting dalam video tersebut ialah di area Duren Tiga.

Pasalnya, video memperlihatkan ada Irjen Ferdy Sambo datang dan masuk terlebih dahulu ke dalam rumahnya.

Beberapa waktu kemudian ada rombongan dari Magelang, antara lain ada Brigadir J dan Putri Candrawathi.

"Di situ terlihat ada Ibu Putri, ada Brigadir Yosua, dia masih hidup sampai di Duren Tiga. Rombongan lainnya dalam kondisi hidup dan sehat," ungkap Anam.

3. Kesimpulan Tinggal 20 Persen Lagi

Choirul Anam menyatakan pemeriksaan digital forensik bakal dilanjutkan pekan depan dengan melihat video CCTV serta data lainnya.

Tak hanya itu, Anam mengeklaim pihaknya hanya butuh sekitar 20 persen lagi data terkait digital forensik.

“Tinggal sekitar tinggal 20 persen lagilah yang memang kami butuhkan untuk memperkuat sisi-sisi terangnya peristiwa," ujar pria kelahiran Malang itu.

4. Ditemukan Data Ponsel

Choirul Anam juga menyebutkan pihaknya telah mengantongi informasi data cell dump dari tim Siber Bareskrim Polri terkait kasus penembakan Brigadir J.

Komnas HAM juga sudah menerima data digital forensik dari Mabes Polri.

Menurut Anam, data cell dump tersebut menunjukkan aktivitas para pihak sebelum kejadian baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Data cell dump sendiri adalah upaya untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya di telepon seluler tentang apa yang dimiliki. Baik data panggilan, pesan, situs web yang dikunjungi, gambar, video, info, aplikasi, dan banyak lagi.

Komnas HAM sendiri telah ditunjukkan gambaran atas sejumlah jejaring komunikasi yang terdapat di area Duren Tiga hingga Magelang.

“Titik-titik mana komunikasi, apa yang terjadi di wilayah-wilayah yang terekam dalam cell dump itu," kata Anam.

Meski demikian, Komnas HAM belum bisa memublikasikan data itu.

"Nanti setelah kesimpulan di laporan akhir, kami pasti kami akan bilang," ucap dia.

Mengenai data cell dump, Anam enggan menjelaskan dari HP siapa saja data itu diperoleh. (mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler