jpnn.com, JAKARTA - Fakta mengenai produk tembakau alternatif masih terbatas dan belum banyak diketahui masyarakat, khususnya terkait profil risiko dan pemanfaatannya.
Padahal, di berbagai negara yang maju dari aspek ilmu pengetahuan, produk dari hasil pengembangan inovasi dan teknologi ini dimanfaatkan sebagai alternatif bagi perokok dewasa yang ingin terus menggunakan produk tembakau.
BACA JUGA: APTI Minta Pasal Tembakau dalam RUU Kesehatan Dicabut
Apa saja fakta menarik produk tembakau alternatif yang perlu kalian ketahui?
1. Sukses turunkan prevalensi merokok
BACA JUGA: Begini Cara Menjaga Kolesterol di Usia Muda
Produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, telah dimanfaatkan berbagai negara untuk mengurangi prevalensi merokok.
Swedia, Inggris, Selandia Baru, dan Jepang berhasil menurunkan angka prevalensi merokoknya dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Begini Syarat Terbaru Naik Kereta Api, Harap Disimak!
Turunnya prevalensi merokok turut berdampak positif terhadap rendahnya persentasi penyakit yang berkaitan dengan merokok, yaitu sekitar 41 persen.
2. Memiliki profil risiko lebih rendah daripada rokok
Masih banyak yang beranggapan produk tembakau alternatif sama bahayanya dengan rokok. Faktanya, berdasarkan sejumlah kajian ilmiah baik di dalam dan luar negeri telah membuktikan produk ini lebih rendah risiko daripada rokok.
Selain lebih rendah risiko daripada rokok, produk tembakau alternatif terbukti dua kali lebih efektif dibandingkan terapi pengganti nikotin dalam membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya.
Hasil kajian ilmiah ini yang menjadi landasan bagi Inggris, Jepang, Selandia Baru, dan Swedia untuk mendorong penggunaan produk tembakau alternatif.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan kajian ilmiah dengan judul “Respon Gusi Pada Pengguna Vape Saat Mengalami Peradangan Gusi Buatan (Gingivitas Eksperimental)”.
Penelitian klinis tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana produk tembakau alternatif memberikan dampak bagi pertahanan gusi terhadap bakteri plak gigi pada pengguna rokok elektrik dibandingkan perokok.
“Hasil temuan ini membuktikan pengguna rokok elektrik yang telah berhenti dari kebiasaan merokok menunjukkan perbaikan kualitas gusi, sama seperti yang dialami oleh non-perokok,” kata Dr. Amaliya, salah satu anggota kajian ilmiah tersebut.
3. Komitmen asosiasi cegah perokok anak
Meski terbukti secara ilmiah minim risiko kesehatan, produk ini tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak di bawah usia 18 tahun, non-perokok, ibu hamil dan menyusui.
Tujuan dihadirkannya produk ini untuk membantu perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau/nikotin.
Oleh karenanya, para asosiasi pelaku usaha terus mengedukasi kepada anggota dan masyarakat bahwa produk tembakau alternatif hanya diperuntukan bagi perokok dewasa.
“Kami secara konsisten dan berkelanjutan memberikan edukasi. Hal ini akan mempersempit ruang penyalahgunaan bagi mereka yang tidak memenuhi kriteria untuk menggunakan produk ini,” ujar Ketua Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Aryo Andrianto.
Ketua Aliansi Vapers Indonesia (AVI), Johan Sumantri, juga mendukung upaya yang dilakukan asosiasi pelaku usaha. Sebagai perwakilan konsumen, dia mendorong kepada anggotanya untuk berpartisipasi dalam menyebarkan informasi produk tembakau alternatif kepada publik.
“Kami siap berkolaborasi dengan teman-teman pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya dalam menggaungkan kampanye larangan penggunaan produk tembakau alternatif oleh anak-anak di bawah umur 18 tahun,” ucapnya, Selasa (13/6).
4. Pemerintah Inggris bagikan 1 juta rokok elektrik
Dukungan Pemerintah Inggris terhadap penggunaan produk tembakau alternatif guna menekan angka prevalensi merokok direalisasikan dengan mendorong satu juta perokok dewasa untuk beralih ke produk tersebut. Kementerian Kesehatan Inggris menargetkan negaranya untuk bebas dari rokok mulai 2030.
Dengan mendukung skema ‘swap to stop’ atau beralih untuk berhenti, pihaknya akan membagikan perlengkapan produk tembakau alternatif secara gratis kepada satu juta perokok.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegadaian Tutup Akhir Mei 2023 dengan Menggembirakan
Redaktur & Reporter : Yessy Artada