4 Fakta Pneumonia pada Anak yang Wajib Anda Tahu

Jumat, 25 September 2020 – 08:44 WIB
Ilustrasi logo anak. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - PENYAKIT pada anak memang banyak ragamnya. Salah satu yang harus diwaspadai orang tua adalah pneumonia pada anak dan jika tidak ditangani dengan benar, maka bisa menyebabkan kematian.

Pneumonia pada anak gejalanya memang mirip seperti flu biasa.

BACA JUGA: Waspada Pneumonia, Awasi Napas Anak

Namun, tanpa perawatan yang benar, pneumonia bisa mengakibatkan komplikasi.

Mulai dari kesulitan bernafas, infeksi aliran darah, penumpukan cairan atau nanah di dalam atau di sekitar paru dan kematian.

BACA JUGA: Diare dan Pneumonia jadi Musuh Utama Anak-Anak

Berikut adalah empat fakta mengenai pneumonia agar buah hati bisa terlindung dari penyakit tersebut, seperti dikutip dari siaran resmi Pfizer, Jumat.

1. Pneumonia penyebab kematian terbesar kedua pada balita di Indonesia

BACA JUGA: Simak! Ini Ciri-Ciri Umum Penyakit Pneumonia yang Disebabkan Virus Corona

Berdasarkan data yang dihimpun UNICEF, lebih dari 19.000 anak balita di Indonesia meninggal akibat pneumonia pada 2018.

Artinya, lebih dari dua anak di Indonesia setiap jamnya meninggal karena pneumonia.

2. Gejala Pneumonia bisa menyerupai flu

Gejala awal dari pneumonia meliputi sesak napas, nyeri dada, demam, batuk, dan kehilangan nafsu makan, yang mudah disalahartikan sebagai gejala flu biasa.

Orangtua sebaiknya jangan menunggu sampai anak terkulai lemas untuk memastikan bahwa anak sedang sakit.

Ketika ritme napas anak menjadi cepat, dan anak tampak tidak nyaman ketika bernapas, segera bawa si kecil ke dokter.

3. Pneumonia bisa menular lewat berbagai agen dan medium

Pneumonia bisa disebabkan oleh berbagai agen, mulai dari bakteri, virus, hingga jamur.

Salah satu penyebab pneumonia yang paling umum adalah infeksi dari bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokokus).

Agen tersebut bisa berpindah melalui udara (ketika batuk atau bersin), melalui darah termasuk dari persalinan, atau dari permukaan yang terkontaminasi.

4. Imunisasi PCV untuk melindungi anak

Orangtua bisa melindungi sang buah hati dengan menjalankan empat langkah sederhana, yakni melakukan imunisasi PCV ketika anak berusia 2, 4, 6, dan 12-15 bulan.

Cara efektif untuk melindungi anak-anak dari pneumonia adalah melalui imunisasi, meliputi imunisasi terhadap kuman Hib, pneumokokus, campak dan pertusis.

Pneumonia yang disebabkan bakteri pneumokokus bisa dicegah dengan imunisasi pneumococcal conjugate vaccine (PCV).

Imunisasi PCV perlu dilakukan pada usia anak 2, 4, dan 6 bulan, dengan booster pada usia 12-15 bulan.

Namun, jika bayi sudah melewati usia 6 bulan dan belum menerima imunisasi PCV, maka pemberian imunisasi PCV bisa dilakukan sebagai berikut:

-Pada usia 7-12 bulan

Imunisasi PCV dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak paling sedikit satu bulan, dengan ditambah 1 dosis booster di usia 12 - 15 bulan.

- Pada usia 1-2 tahun

Imunisasi PCV dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak minimal dua bulan.

-Pada usia di atas 2 tahun

Imunisasi PCV hanya dilakukan satu kali.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler