jpnn.com, SEMARANG - Pria berinisial AS (36) mengaku telah membunuh gadis cantik asal Kampung Ngabean, Gunungpati, Kota Semarang bernama Emy Listiyani (26).
AS merupakan warga Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
BACA JUGA: Ini Sungguh Mengejutkan, Pembunuh Gadis Cantik di Semarang Itu Adalah..
Terduga pelaku tersebut adalah teman dekat korban, yang pernah menjalin asmara alias mantan pacar.
AS ditangkap Tim Puma Satuan Reskrim Polres Lombok Barat dalam pelariannya di Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (15/11) sekitar pukul 03.00.
BACA JUGA: 7 Fakta Gadis Cantik Korban Pembunuhan di Semarang, Nomor 5 Masyaallah
“Pelaku ditangkap saat Kapal Oasis yang ditumpangi akan bersandar di Pelabuhan Lembar, Lombok. Pelaku berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," kata anggota Polrestabes Semarang yang enggan disebut namanya, kepada Radar Semarang, Senin (16/11).
Soal motif pembunuhan, pihak kepolisian masih belum menjelaskan secara detail.
BACA JUGA: Terduga Pembunuh Gadis Cantik Ditangkap di Kapal Oasis, Begini Detik-Detik Kejadiannya
Dari rangkuman informasi yang didapatkan awak Radar Semarang, muncullah sejumlah fakta terkait AS.
Pertama, AS hobi mendaki gunung.
Berdasarkan keterangannya, AS dan korban saling kenal.
Mereka memiliki hobi sama, yakni mendaki gunung.
Keduanya pernah menjalin hubungan asmara.
“Ya, bisa dikatakan mantan. Pernah pacaran. Dia (pelaku) itu juga sama-sama sering naik gunung. Juga jadi instruktur panjat tebing,” beber sumber Radar Semarang di kepolisian.
Kedua, AS kabur ke Surabaya dan Lombok Barat.
AS kabur setelah melakukan pembunuhan, Jumat (13/11).
Dia menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan mengendarai sepeda motor, sendirian dari Semarang. Sampai di pelabuhan Sabtu (14/11) menjelang sore.
Dua jam kemudian naik Kapal Oasis sekitar pukul 17.00. Tujuannya Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.
Petugas Satuan Reskrim Polrestabes Semarang yang melakukan pengejaran hingga Surabaya langsung berkoordinasi dengan pihak Polres Lombok Barat.
Ketiga, sinyal handphone.
Pihak kepolisian sepertinya mengetahui keberadaan pelaku berdasarkan sinyal handphone korban yang dibawa kabur pelaku.
Setelah mendapat ciri-ciri pelaku, anggota Satreskrim Polres Lombok langsung menyergap pelaku.
Meski awalnya membantah, pelaku akhirnya tidak berkutik setelah adanya bukti-bukti hasil penyelidikan.
“Kemudian pihak Polres Lombok Barat koordinasi dengan Satreskrim Polrestabes Semarang untuk diserahkan tersangkanya dan dibawa ke Polrestabes Semarang,” kata sumber tersebut.
Anggota Satreskrim Polrestabes Semarang tiba di Mapolrestabes Semarang membawa pelaku, Senin (16/11) sekitar pukul 16.00.
Setelah turun dari mobil, pelaku digelandang menuju ruang Satuan Reskrim untuk dilakukan pemeriksaan dan pengembangan.
Keempat, kemungkinan AS beraksi sendirian.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Indra Mardiana mengatakan, terkait adanya pelaku lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini, masih dalam pendalaman.
"Penangkapan dibantu aparat Polres Lombok Barat. Pelaku mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap korban,” katanya.
Kepolisian juga menunggu hasil autopsi untuk mengungkap penyebab kematian korban.
"Sementara ini baru satu pelaku. Diduga korban meninggal sudah dua sampai enam jam setelah kejadian," katanya. (mha/aro/bas)
Redaktur & Reporter : Adek