jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono disetujui DPR RI menjadi Panglima TNI.
Yudo Margono mengatakan akan menjalankan sejumlah fokus prioritas seusai disetujui DPR menjadi Panglima TNI.
BACA JUGA: Laksamana Yudo: Saya akan Melaksanakan Tugas Panglima TNI dengan Penuh Tanggung Jawab
Menurut dia, sejumlah fokus prioritas itu sebagaimana diungkapkannya ketika melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan pada Jumat (2/12) lalu.
Yudo Margono menjelaskan prioritas pertama ialah mengakselerasi sumber daya manusia (SDM).
BACA JUGA: DPR Menyetujui Laksamana Yudo Margono jadi Panglima TNI
Menurutnya, SDM yang profesional merupakan hal utama yang dibutuhkan untuk memajukan institusinya.
“Karena tanpa itu semua, sulit akan mewujudkan itu. Jadi, dengan SDM yang profesional tentunya kami akan melanjutkan tugas-tugas dan meningkatkan yang saya sampaikan tadi,” kata Laksamana Yudo seusai menghadiri Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/12).
BACA JUGA: Prajurit TNI Ditusuk Saat Kerusuhan di Nabire
Prioritas kedua, lanjut Yudo, mendorong operasional TNI yang lebih cepat. Dia menyebut juga akan melaksanakan fungsi tugas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan).
“Yaitu merupakan efektivitas Kodam dalam melaksanakan tugas karena sudah dibagi dari wilayah satu, dua, tiga. Nanti akan kita berdayakan untuk mengendalikan operasi maupun melaksanakan latihan-latihan,” ujarnya.
Menurut Yudo, tugas tanggung jawab tertinggi penuh memang dipegang oleh Panglima TNI, namun pendelegasian wewenang pelaksanaan sehari-hari nantinya oleh Panglima Kogabwilhan yang sifatnya operasi gabungan.
Prioritas ketiga, kata Yudo, reformasi birokrasi yang merujuk pada kelembagaan yang bersih dan berwibawa.
“Saat ini harus clean government, itu menjadi tugas kita bersama bahwa kita ke depan harus bersih,” ucapnya.
Yudo menyebut prioritas keempat ialah penjagaan di daerah-daerah yang kerawanannya tinggi baik di daerah perbatasan laut maupun darat, sebagaimana saran dari Komisi I DPR RI.
Dia mencontohkan daerah-daerah dengan kerawanan tinggi yang dimaksud di antaranya Kabupaten Natuna, Provinsi Aceh, hingga wilayah Papua.
Yudo mengatakan nantinya dia akan mengoordinasikan terlebih dahulu dengan para kepala staf matra TNI lainnya terkait hal-hal prioritas dalam visi-misi yang akan dijalankannya tersebut.
Termasuk menjaga soliditas dan sinergisitas dengan institusi Polri maupun elemen masyarakat lainnya.
“Nantinya kita akan selalu padukan karena enggak bisa TNI bergerak sendiri, pasti harus bersamaan dengan Polri, dengan komponen masyarakat lainnya,” imbuhnya.
Dia juga menyebut akan melanjutkan dan meningkatkan program baik yang sebelumnya diprakarsai oleh kepemimpinan Panglima TNI sebelumnya, yakni Jenderal Andika Perkasa.
Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa telah mengesahkan Laksamana Yudo Margono yang telah diajukan Presiden Joko Widodo kepada DPR RI untuk ditetapkan sebagai Panglima TNI.
Tahap selanjutnya dalam pengangkatan Panglima TNI adalah pelantikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi