4 Kebijakan Presiden Jokowi Memanjakan Prajurit TNI, Tetapi…

Rabu, 09 Oktober 2019 – 04:18 WIB
Prajurit TNI. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - SETARA Institute menilai Presiden Jokowi telah memanjakan para prajurit TNI melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan.

Lembaga riset demokrasi dan perdamaian itu menilai, kebijakan Presiden Jokowi membuat tentara senang.

BACA JUGA: Komentar Panglima TNI tentang Kopda Hardius Rusman yang Kuasai 7 Bahasa Asing

"Tentara senang karena dimanja (oleh Presiden Jokowi)," ujar Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani di Jakarta, Selasa (8/10). Presiden Jokowi memanjakan TNI antara lain melalui kebijakan kenaikan gaji prajurit.

Pertama, pada 2015, lanjut Ismail Hasani, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2015 tentang peraturan gaji anggota TNI.

BACA JUGA: Simon Sebut TNI Menghadapi 2 Tantangan

Kedua, pada 2017 menaikkan biaya lauk pauk anggota TNI sebesar Rp5.000.

Ketiga, Jokowi juga memanjakan TNI melalui penyediaan rumah layak bagi ASN, TNI dan Polri melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan pada 2018.

BACA JUGA: Soal Rencana Demo Mahasiswa Besar-besaran, Begini Kata Puan Maharani

Keempat, kebijakan terbaru yang dikeluarkan Jokowi untuk memanjakan TNI adalah penambahan tidak kurang 50 jabatan baru bagi perwira tinggi TNI sebagai salah satu upaya meningkatkan profesionalisme dan peran prajurit.

"Ini kebaikan Jokowi kepada tentara yang membuat tentara senang," ucap Ismail.

Namun, Ismail mengkritisi kebijakan Jokowi terhadap TNI terkait pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).

Menurut Ismail, Presiden Jokowi kurang memahami prioritas yang dibutuhkan TNI dengan menempatkan pengadaan alutsista pada urutan bawah dalam anggaran pertahanan.

Padahal, kata dia, anggaran pertahanan di era Jokowi cukup besar, yakni sekitar Rp121 triliun.

"Tapi pengadaan alutsista berada pada urutan terakhir. Artinya Pak Jokowi tidak paham betul prioritas apa yang dibutuhkan TNI," kata dia.

Ismail kemudian membandingkan penguatan TNI pada era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang mana saat itu pengadaan alutsista menjadi prioritas utama.

"Pak SBY selalu menempatkan pengadaan alutsista pada prioritas pertama setelah komponen gaji di dalam anggaran. Artinya dengan anggaran terbatas SBY bisa menyusun prioritas kebutuhan TNI. beliau tahu karena dia mantan jenderal," ujar dia. (Antara/jpnn)

Puan Maharani Bangga dengan TNI dan Polri:



Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler