jpnn.com - Mengendalikan kadar gula darah tetap dalam batas normal sangat penting bagi penderita diabetes agar bisa tetap hidup sehat. Sebaliknya, jika kadar gula darah tak terkontrol, berbagai komplikasi rentan terjadi. Di antaranya adalah penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Adakah tips jitu untuk menjaga gula darah normal bagi penderita diabetes?
Penderita diabetes, sebetulnya tidak diharapkan memiliki kadar gula darah normal. Berdasarkan panduan dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), penderita diabetes mellitus dianggap memiliki kadar gula darah yang terkontrol dengan baik, jika:
BACA JUGA: Sakit Asam Urat Boleh Konsumsi Keju?
- Kadar gula darah puasa yang diambil dari pemeriksaan darah kapiler (pemeriksaan gula darah dari ujung jari) sebesar 80-130 miligram/desiliter (mg/dl).
- Kadar gula darah 1-2 jam setelah makan dari pemeriksaan darah kapiler kurang dari 180 mg/dl.
- Kadar HbA1C kurang dari 7 persen.
Tak hanya itu, kadar kolesterol juga menjadi terkontrolnya diabetes. Diabetesi dianjurkan untuk memiliki kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) kurang dari 100 mg/dl dan trigliserida <150 mg/dl.
Tips mengendalikan gula darah bagi penderita diabetes
BACA JUGA: 5 Diet Mudah Bagi Penderita Asam Urat Saat Buka Puasa
Supaya gula darah diabetesi terkontrol dengan baik, ada beberapa hal esensial yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Pilih dan takar karbohidrat dengan tepat
BACA JUGA: 6 Menu Sarapan yang Aman untuk Penderita Diabetes
Terdapat dua jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terbuat dari gula yang sederhana, cepat diubah menjadi gula di dalam darah, sehingga cepat menyebabkan gula darah melonjak dan cepat pula dalam menimbulkan rasa lapar. Contohnya adalah pasta, kue, biskuit, permen, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, karbohidrat kompleks terbuat dari tiga jenis gula yang berikatan satu sama lain. Hal ini menyebabkan jenis karbohidrat ini diubah menjadi gula di dalam darah secara perlahan, sehingga gula darah tak melonjak cepat dan rasa lapar tak cepat muncul. Contohnya adalah oat, beras merah, dan roti gandum.
Penderita diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks dan menghindari karbohidrat sederhana. Mengenai porsi yang dianjurkan, anjuran sederhananya adalah konsumsi karbohidrat paling banyak seperempat piring sekali makan.
2. Memilih makanan dengan indeks glikemik yang rendah
Indeks glikemik merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambarkan potensi makanan dalam menyebabkan peningkatan gula darah. Makanan yang baik bagi diabetesi adalah makanan yang memiliki indeks glikemik yang rendah. Artinya makanan tersebut tidak menyebabkan kenaikan gula darah yang tinggi. Jenis makanannya adalah sayuran hijau, ikan, ubi, oat, beras merah, susu rendah lemak, dan kacang-kacangan.
3. Berolahraga dengan teratur
Olahraga memberikan banyak manfaat bagi diabetesi. Selain membantu mencapai berat badan ideal, olahraga juga membantu meningkatkan sensitivitas insulin di sel tubuh, sehingga membantu mengendalikan gula darah.
Namun, tak semua jenis olahraga baik untuk diabetes. Olahraga yang disarankan adalah olahraga yang bersifat ritmis dan aerobik, seperti joging, berenang, jalan cepat, bersepeda, dan senam aerobik. Agar olahraga efektif dalam pengobatan diabetes, penderita dianjurkan berolahraga setidaknya empat kali per minggu dengan durasi minimal 30 menit.
4. Rutin memeriksa kadar gula darah
Diabetesi sebaiknya memiliki alat pengukur gula darah sendiri di rumah dan secara rutin memeriksa kadar gula darahnya. Pada masa awal pengobatan diabetes, gula darah sebaiknya diukur beberapa kali sehari agar penderita dapat mengetahui pada momen apa saja gula darahnya cenderung tinggi. Jika kadar gula darah sudah stabil terkendali, pemeriksaannya bisa lebih jarang menjadi sekali sehari, sekali seminggu, dan seterusnya.
Selain pemilihan dan takaran karbohidrat, konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, olahraga teratur, dan rutin periksa kadar gula darah, penderita diabetes juga perlu berkonsultasi dengan dokter secara berkala.
Ini penting untuk menentukan pengobatan yang tepat untuk menjaga kadar gula darah terkendali, karena pengobatan diabetes dapat bervariasi seiring berjalannya waktu.(RN/ RVS/Klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Makanan Ini Wajib Dihindari Penderita Hipertensi
Redaktur & Reporter : Yessy