jpnn.com - jpnn.com - Merekam sepak terjang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk kembali menduduki jabatannya selaku gubernur DKI Jakarta sangat menarik.
Dia tokoh yang sangat kontroversial. Sebelum diperkarakan karena Surah Almaidah Ayat 51, sosok Ahok yang meledak-ledak selalu jadi perbincangan.
BACA JUGA: Kata Ahok Soal Informasi SBY Telepon Maruf Amin
Ahok sempat puasa bicara saat kasusnya dilimpahkan ke Kejaksaan Agung di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2016). Lihat: Irit Bicara, Ahok Hanya Minta...
BACA JUGA: Waketum PKB: Kalau Perlu Ahok Cium Kaki Pak Maruf!
Namun, Ahok kembali menjadi sorotan. Karena ancamannya yang dianggap menghardik Ketua MUI KH Ma'ruf Amin dalam persidangan yang memosisikan dirinya sebagai terdakwa penista agama.
KH Ma'ruf merupakan sosok yang paling dihormati warga NU sebagai pimpinan tertinggi di PBNU saat ini. Organisasi yang berdiri sejak 31 Januari 1926 itu merupakan pelindung segenap komunitas dan selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga keseimbangan bangsa untuk selalu teduh dan damai.
BACA JUGA: Ahok: Saya Minta Maaf Jika Terkesan Memojokkan Beliau
Tidak hanya para politisi yang berseberangan berkomentar, tapi juga sekelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD ikut bersuara karena tersinggung atas sikap Ahok.
Dari catatan JPNN.com, setidaknya ada empat omongan Ahok yang menuai kontroversi dan menjadi perhatian publik. Berikut rangkumannya:
1. Penyebutan Surah Almaidah Ayat 51
Dua orang yang paling lantang mengingatkan Ahok soal penyebutan surah Almaidah ayat 51 yang ada dalam Alquran, kitab suci umat Islam.
Mereka adalah Wakil Ketua DPR, Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Menurutnya, dengan mengutip surat yang mengatur soal kepemimpinan di Alquran itu, justru Ahok yang memainkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"Pernyataan Ahok justru bukan ajakan untuk persaingan sehat, namun malah menyinggung umat Islam," kata Fadli.
[Lihat: Kutip Surat Almaidah, Justru Ahok Permainkan SARA]
2. Pengakuan Sungai Bersih Karena Ahok di Google Search
Isu yang kedua adalah mantan Bupati Belitung Timur itu mengklaim realisasi pembersihan sungai dilakukan era kepemimpinannya, bukan Fauzi Bowo alias Foke.
Hal tersebut, menurut Ahok, bisa dilihat di Google Search. Mesin pencari itu bisa menampilkan bahwa ketika keyword yang dimasukkan adalah "sungai bersih karena Foke", maka yang ditampilkan Google Search adalah "did you mean sungai bersih karena Ahok".
"Google saja lebih tahu kali di Jakarta bersih itu (karena) Ahok bukan Foke," ujar Ahok di kompleks Balai Kota Jakarta, Senin (3/10).
Isu ini pun juga berbalik menjadi serangan.
[Lihat: Di Balik Kisah Sungai Bersih karena Ahok, Bukan Foke]
Praktisi teknologi informasi, Ichwan Saychu menduga ada permainan Google dengan tim sukses Basuki T Purnama alias Ahok.
Dugaan itu muncul seiring adanya koreksi otomatis jika mengetikkan frasa ‘kali bersih karena’ di situs pencarian Google. Sebab, Google selalu mengoreksi pencarian menjadi ‘kali bersih karena Ahok’.
“Saya duga terjadi manipulasi oleh pihak Google karena ada pesanan dari kubu Ahok. Kenapa cuma kalau kita klik kali bersih karena Foke saja yang berubah menjadi kali bersih karena Ahok?" kata Ichwan
[Lihat: Praktisi IT Curigai Google Main Mata dengan Tim Ahok]
3. Tuding Sandiaga Uno Pengemplang Pajak
Ini berawal dari ucapan Ahok ketika tersiar bahwa Sandiaga ikut program tax amnesty.
"Dalam hal ini, Pak Sandiaga ikut (tax amnesty), berarti itu juga membuktikan Pak Sandiaga dulu tuh ngemplang pajak, enggak bayar pajak gitu ya, hehehe," kata Ahok.
[Lihat: Merasa Terhina, Sandiaga Mau Perkarakan Ahok]
Tudingan ini seolah Ahok menuding bahwa seluruh warga negara Indonesia yang mengikuti tax amnesty menjadi pengemplang pajak. Padahal program tax amnesty sedang gencar-gencarnya disosialisasikan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
[Lihat: Ahok Sebut Sandiaga Pengemplang Pajak, Berarti Jokowi Tidak Jujur]
4. Ancam Pidanakan Ketua KH Ma'ruf Amin
Yang terakhir ini terjadi saat menuai kontroversi karena bersinggungan langsung dengan pribadi KH Ma'ruf Amin. Bahkan Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ikut bereaksi menyikapi pernyataan kubu Basuki T Purnama (Ahok) terhadap Ketua Umum MUI KH. Ma'ruf Amin, saat bersaksi di sidang perkara penistaan agama.
[Lihat: Sikap Lembaga Dakwah PBNU, Ahok Sudah Menyerang Pribadi]
Dalam salah satu pernyataan sikapnya, Ketua LD-PBNU KH Maman Imanulhaq, menyatakan sikap Ahok dan kubunya di persidangan tersebut, merupakan bentuk serangan terhadap pribadi Rais Aam PBNU tersebut.
"Pertanyaan yang ditujukan kepada Kyai Ma’ruf Amin lebih merupakan sikap yang mempertontonkan Argumentum Ad Hominem - atau menyerang pribadi Kyai Ma’ruf daripada mematahkan argumen yang terkait keahlian beliau," kata Kyai Maman, Rabu (1/2).
Ahok pun langsung meminta maaf. Selembar kertas dengan tanda tangan Basuki T Purnama alias Ahok beredar di kalangan media.
[Lihat: Ada Surat Permintaan Maaf Ahok ke KH Ma'ruf, Nih Isinya]
Isinya adalah permintaan maaf terdakwa perkara penodaan agama itu kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin.
“Saya sebagai terdakwa sedang mencari kebenaran untuk kasus saya. Untuk itu saya ingin menyampaikan klarifikasi,” ujar Ahok dalam sebuah pernyataan yang diketik rapi di selembar kertas.
(jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Surat Permintaan Maaf Ahok ke KH Maruf, Nih Isinya
Redaktur : Tim Redaksi