jpnn.com, JAKARTA - Empat partai politik eks koalisi Indonesia adil makmur, yaitu PKS, PAN, dan Demokrat, akan menggelar pertemuan. Tujuannya menjajaki kemungkinan kerja sama komposisi pimpinan MPR dan alat kelangkapan dewan (AKD) periode 2019-2024.
Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menyampaikan, meski koalisi sudah dibubarkan namun pertemuan tetap dibutuhkan sebagai ajang silaturahmi dan bertukar gagasan. Khususnya di parlemen.
BACA JUGA: Jika Gerindra Menyeberang, Gejolak Terjadi di Dua Kubu
’’Memang ada rencana bertemu. Tetapi masih menunggu arahan Pak Prabowo,” kata Riza Patria.
Diakuinya, perolehan kursi Gerindra dan tiga parpol eks koalisi memang minoritas. Jika digabung berjumlah 226 kursi atau hanya 39,30 persen kekuatan kursi parlemen. Kalah jauh dengan koalisi yang mengusung Jokowi-Ma’ruf sebanyak 349 kursi atau sekitar 60,69 persen. ’’Hitungannya kami minoritaslah,” kata Riza.
BACA JUGA: Ahmad Muzani: Menjadi Oposisi Sudah Kami Alami 10 Tahun
Disampaikan, pembicaraan bukan untuk menggagas koalisi secara permanen di parlemen. Gerindra, ujar dia, siap bekerja sama dengan seluruh fraksi. Termasuk pembagian pimpinan AKD secara proporsional.
BACA JUGA: Menurut Amien Rais, Yang Ada Saat Ini Cebong Bersayap
BACA JUGA: Wasekjen PDIP: Tidak Masalah Gerindra Gabung ke Kubu Jokowi
’’Prinsipnya kami ingin parlemen bisa mengoreksi kebijakan pemerintah. Bukan malah mengekor pada kebijakan eksekutif,” paparnya.
Anggota Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo menilai pertemuan membicarakan pimpinan MPR dan AKD terlalu dini. Sebab pelantikan anggota dewan periode 2019-2024 baru digelar 1 Oktober nanti.
Masih menyisakan waktu dua bulan lebih. ’’Kalau sekedar komunikasi awal sih nggak masalah. Tapi menurut saya terlalu dini,” kata Dradjad.
Dia memprediksi, pembicaraan akan mulai mengerucut setelah pelantikan nanti. Dradjad optimistis semua partai akan diakomodasi dalam pembagian pimpinan AKD. Baik sebagai ketua maupun wakil ketua AKD.
Artinya pembagian pimpinan AKD akan dilakukan secara proporsional. ’’Biasanya semua fraksi akan diakomodasi. Karena kita menganut azas kebersamaan,” ujar Dradjad.
PAN, tambah dia, merasa sama sekali tidak khawatir jika ditinggal partai lain. ’’Jika satu fraksi saja ditinggal, pembahasan bisa berantakan lho,” tegas politisi yang juga ekonom itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pernah melakukan kalkulasi terkait pembagian AKD. Bahwa jabatan AKD akan dibagi secara merata dan proporsional. Namun PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu akan mendominasi perolehan pimpinan AKD.
Fahri melakukan simulasi pengisian AKD dengan empat posisi ketua dijabat dari PDIP. Adapun Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB dan Demokrat masing-masing dua kursi. Sedangkan PKS, PPP, dan PAN mendapatkan satu kursi.
Sementara untuk posisi wakil ketua AKD, PDIP akan mendapatkan 15, Partai Golkar 10, Partai Gerindra 9, Partai Nasdem 7, PKB 6, Partai Demokrat 6, PKS 6, PAN 5 dan PPP 2. Total posisi wakil ketua AKD sebanyak 66 kursi. (mar/lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Internal Gerindra Ada yang Pengin Ikut Barisan Pendukung Jokowi
Redaktur & Reporter : Soetomo