jpnn.com - Desainer kenamaan sekaligus aktor Robby Tumewu, Senin (14/1) lalu meninggal dunia akibat infeksi paru. Pria 64 tahun kelahiran Bandung ini sebelumnya juga diketahui mengalami stroke.
Infeksi paru merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya invasi kuman terhadap jaringan paru. Kondisi ini umum disebut dengan nama pneumonia. Gangguan kesehatan seperti infeksi paru dapat menyerang siapa saja, termasuk orang dewasa, anak-anak, serta orang yang sebelumnya telah memiliki penyakit tertentu.
BACA JUGA: Kakak Ungkap Kondisi Terakhir Robby Tumewu Sebelum Meninggal
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang makin mudah terkena infeksi paru, salah satunya seperti kondisi yang baru saja terjadi pada almarhum Robby Tumewu, presenter kenamaan di Indonesia.
Sebelum membahas lebih dalam, ada baiknya Anda mengetahui berbagai gejala infeksi paru, sehingga Anda dapat lebih waspada terhadap penyakit ini.
BACA JUGA: Jenazah Robby Tumewu Akan Dikremasi 17 Januari
Gejala infeksi paru dan penyebabnya
Infeksi paru seperti yang dialami oleh Robby Tumewu dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, misalnya kuman, virus, bakteri, mikoplasma, jamur, serta bahan-bahan yang berbahaya bagi lingkungan. Hal-hal tersebut dapat mengganggu fungsi normal paru, sehingga menyebabkan gejala khas infeksi paru, yaitu:
BACA JUGA: Kenali Gejala Stroke yang Pernah Diderita Robby Tumewu
1. Batuk dengan dahak kuning kehijauan bahkan berdarah
2. Sesak napas
3. Nyeri dada
4. Sakit kepala
5. Demam
6. Menggigil
7. Tidak nafsu makan
8. Lemah dan lesu
9. Produksi keringat berlebihan
Adapun penyebab tersering infeksi paru adalah invasi bakteri. Pada infeksi paru akibat bakteri, salah satu gejala utamanya adalah demam tinggi (hingga 40 derajat Celsius). Pneumonia akibat bakteri bisa menyebabkan penderitanya banjir keringat, sesak napas hebat, serta kuku yang berwarna kebiruan akibat kurangnya oksigen dalam darah.
Pada pasien lansia atau yang sudah mengalami kondisi penyakit kronis sebelumnya, sering didapatkan gangguan kesadaran seperti gaduh, gelisah hingga gangguan kecemasan. Selain itu, kemungkinan mengalami infeksi paru menjadi lebih tinggi, karena daya tahan tubuhnya pun sudah menurun.
Gangguan kesehatan yang memicu infeksi paru
Infeksi paru seperti yang merenggut nyawa Robby Tumewu, semakin mudah terjadi ketika terdapat beberapa faktor risiko, misalnya usia di atas 65 tahun, perokok berat, sedang dirawat di rumah sakit, serta sedang memiliki gangguan kesehatan tertentu. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang dapat memicu infeksi paru:
1. Stroke
Stroke adalah penyakit yang terjadi akibat terhenti atau berkurangnya aliran darah ke otak. Seharusnya aliran darah yang lancar dapat mengantarkan oksigen dan nutrisi, sebagai dua zat yang penting untuk kehidupan sel-sel otak.
Saat aliran darah ini terganggu akibat stroke, sel-sel otak dengan segera akan mati. Akibatnya, terdapat jaringan saraf tubuh yang rusak dan penderita pun mengalami kesulitan menelan makanan.
Kondisi ini sering dijumpai pada penderita stroke. Saat penderita stroke kesulitan menelan, timbul risiko masuknya benda asing ke dalam saluran pernapasan. Keadaan ini rentan menyebabkan timbulnya infeksi paru pada penderita stroke.
Kondisi ini pula yang tampaknya sempat dialami Robby Tumewu. Aktor yang pernah berperan dalam tayangan televisi Lenong Rumpi pada era 1990-an, diperkirakan meninggal akibat infeksi paru yang dideritanya, setelah sempat 2 kali mengalami stroke.
2. Penyakit Parkinson
Parkinsonisme adalah sebuah kumpulan gejala yang ditandai dengan adanya tangan gemetar (tremor) saat istirahat, kesulitan bergerak, kekakuan, dan ketidakstabilan postur tubuh. Parkinsonisme bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya penuaan.
Gejala-gejala penyakit Parkinson bukanlah gejala yang ringan. Beberapa diantara gejala tersebut antara lain:
Ketidakstabilan postur tubuh
Tangan gemetar saat beristirahat
Langkah kaki pendek-pendek
Gerakan tubuh melambat
Ekspresi wajah berkurang
Demensia
Gejala-gejala lain yang bisa menyertai penyakit ini misalnya sulit berbicara, sulit menelan, tidak dapat menahan urine, hingga adanya gangguan kognitif.
Oleh karena penderita penyakit Parkinson sering kali memiliki kesulitan untuk menelan, maka mereka juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi paru akibat terhirup benda asing (disebut juga pneumonia inspirasi).
3. Mengalami penyakit saluran pernapasan lain
Ketika mengalami infeksi saluran napas misalnya selesma, laryngitis (infeksi pita suara), serta influenza, kemungkinan untuk terkena infeksi paru juga meningkat. Hal ini dikarenakan penyebaran infeksi yang mungkin terjadi dari saluran pernapasan atas menuju saluran pernapasan bawah (paru).
Saat seseorang sudah memiliki penyakit kronis pada saluran pernapasan bawah, risikonya untuk mengalami infeksi paru juga meningkat. Misalnya, penderita sudah memiliki penyakit PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) akibat perokok berat, menderita bronkiektasis, serta penyakit fibrosis sistik.
Penyakit-penyakit tersebut dapat mengganggu pembersihan jalan napas dari lendir, sehingga menyebabkan penumpukan lendir di saluran napas. Jumlah lendir yang berlebihan ini merupakan media pertumbuhan kuman penyebab infeksi paru.
4. Gangguan sistem imun
Pada penderita penurunan gangguan sistem imun, misalnya yang terjadi akibat HIV/ AIDS, penyakit autoimun, penyakit diabetes, atau akibat konsumsi obat, juga lebih mudah terserang infeksi paru.
Hal ini disebabkan adanya penurunan sistem daya tahan tubuh yang kemudian menurunkan sistem pertahanan terhadap kuman penyebab infeksi paru. Dengan begitu, infeksi paru bisa terjadi dan umumnya gejala berlangsung cukup berat.
Infeksi paru yang merenggut nyawa Robby Tumewu nyatanya amat berbahaya. Berbagai jenis gangguan kesehatan di atas juga bisa memicu terjadinya infeksi paru ini. Oleh sebab itu, jika Anda atau anggota keluarga mengalaminya, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan demikian, risiko kondisi yang lebih parah akibat infeksi paru dapat ditekan.(NP/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Jenis Stroke, Penyakit Penyebab Robby Tumewu Meninggal
Redaktur & Reporter : Yessy