jpnn.com - Perancang busana sekaligus aktor Robby Tumewu mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (14/1) dini hari. Sebelum meninggal, pria 64 tahun kelahiran Bandung ini pernah menderita stroke, hingga akhirnya diduga meninggal dunia akibat infeksi paru-paru.
Robby Tumewu pernah mengalami stroke hingga dua kali, yakni pada 2010 dan 2013. Karena terjadi pendarahan di otaknya, serangkaian operasi di otak pun telah ia jalani.
BACA JUGA: 2 Jenis Stroke, Penyakit Penyebab Robby Tumewu Meninggal
Stroke merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini dapat berdampak ringan maupun berat, hingga merenggut nyawa seseorang. Mengenali gejala stroke sejak dini dapat memperbaiki kualitas hidup seseorang dan bahkan keluarga dekat.
Seputar penyakit stroke
BACA JUGA: Jenazah Robby Tumewu Dikremasi 3 Hari Lagi
Penyakit stroke menyerang pembuluh darah yang seharusnya membawa oksigen dan mengalirkannya ke otak. Namun, adanya gumpalan darah (clot) menghambat penyaluran oksigen tersebut. Kondisi ini juga disebut stroke iskemik.
Stroke iskemik merupakan jenis penyakit stroke yang paling sering terjadi (87 persen). Gangguan kesehatan ini terjadi karena adanya penumpukan lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Lapisan lemak ini dapat menghambat aliran darah di otak Anda, mirip dengan serangan jantung, di mana aliran darah di jantung terhambat.
BACA JUGA: Kilas Balik Perjalanan Karier Robby Tumewu
Biasanya, stroke iskemik disebabkan oleh gangguan jantung jenis fibrilasi atrial, di mana jantung berdetak secara tidak teratur (sering berdebar-debar). Hal ini membuat gumpalan di jantung terlepas dan berjalan ke otak. Kondisi ini tidak dapat hilang sendirinya dan membutuhkan penanganan medis.
Selain stroke iskemik, ada pula yang disebut stroke hemoragik atau pecahnya pembuluh darah otak. Kondisi ini ditandai dengan lemahnya pembuluh darah yang kemudian pecah dan menyebabkan pendarahan di otak.
Jika tak segera diatasi dan pendarahan tidak segera dihentikan, kondisi stroke hemoragik dapat menyebabkan kematian atau koma dalam jangka panjang. Stroke ini tidak sesering stroke iskemik, tetapi lebih membahayakan.
Ketika stroke hemoragik terjadi, sel-sel otak dapat kehilangan aliran darah dan oksigen. Padahal, sel-sel tersebut tidak pernah berhenti beraktivitas, sehingga menyebabkan efek pada bagian tubuh yang dikontrolnya.
Efek dari stroke bisa permanen, tergantung dari sel-sel otak yang telah mati karena tidak mendapat oksigen, dari lokasi terjadinya pada otak bagian mana, atau faktor lainnya. Akibatnya, stroke dapat menyebabkan kelumpuhan dan terganggunya kemampuan berbicara serta penglihatan.
Agar terhindar dari kondisi tersebut, kenali berbagai tanda dan gejala stroke. Dengan demikian, Anda dapat melakukan penanganan dini dan menghindari kondisi yang lebih parah.
Tanda dan gejala stroke yang perlu Anda ketahui
Sebagian besar orang melakukan pengobatan setelah mengalami kondisi yang cukup parah. Padahal, tingkat keparahan penyakit stroke dapat dikurangi bila mendapatkan penanganan sejak dini. Berikut ini adalah tanda dan gejala saat Anda mengalami stroke.
1. Kesemutan atau mati rasa secara tiba-tiba
2. Rasa lemah pada wajah, lengan atau kaki, terutama pada tubuh di sisi yang sama.
3. Kelelahan.
4. Kebingungan dan kesulitan berkonsentrasi.
5. Kesulitan dalam memahami kalimat sederhana.
6. Kesulitan dalam berbicara.
7. Kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata.
8. Kesulitan dalam berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan dan sulit mengoordinasikan tubuh.
9. Sakit kepala berat yang tidak pernah dirasakan sebelumnya
10. Lengan atau kaki berwarna merah, terasa panas saat dipegang, dan terasa nyeri. Kondisi ini merupakan tanda-tanda pembekuan darah di pembuluh darah.
11. Lengan kaki menjadi kaku dan tidak dapat diregangkan
Kondisi di atas adalah gejala stroke yang umum terjadi. Bila Anda merasakan tanda-tanda seperti di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Stroke memang rentan memicu gangguan kesehatan lainnya. Perancang busana sekaligus aktor Robby Tumewu pernah menderita penyakit ini, sebelum akhirnya diduga meninggal akibat infeksi paru. Kenali faktor risiko serta tanda dan gejala stroke agar Anda bisa mengantisipasi penyakit berbahaya ini sejak dini.(NP/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Robby Tumewu Selalu Hadirkan Suasana Ceria dan Seru
Redaktur & Reporter : Yessy