4 Perbedaan Dokter Spesialis dan Dokter Umum

Rabu, 08 Januari 2025 – 19:24 WIB
Kamu pasti sudah tidak asing dengan sebutan dokter umum dan dokter spesialis. Ilustrasi: Dok. JPNN

jpnn.com, JAKARTA - SAAT ke rumah sakit, Anda pasti sering mendengar tentang dokter spesialis dan dokter umum.

Kamu pasti sudah tidak asing dengan sebutan dokter umum dan dokter spesialis.

BACA JUGA: Dokter Spesialis Kandungan Ungkap Penyebab Ketidaksuburan, Bukan BPA

Mungkin juga, kamu pernah menggunakan layanan mereka. Namun, apakah kamu tahu, perbedaan antara dokter umum dan spesialis?

Mari kita lihat perbedaannya yang telah diulas di situs pafisumsel.org.

BACA JUGA: Siapkan Beasiswa untuk Dokter Umum jadi Spesialis

Perbedaan antara dua dokter ini dilihat dari beberapa kategori, misalnya:

1. Pendidikan dan Pelatihan

Perbedaan paling mencolok terlihat dari pendidikan dan pelatihan yang diterima dokter tersebut.

BACA JUGA: Dokter Spesialis Anak Sebut Tidak Ada Bukti AMDK Galon Polikarbonat Menyebabkan Autis

Dokter umum harus memperoleh lisensi dulu. Mereka memperolehnya setelah selesai pendidikan dasar dokter.

Setelah itu, untuk bisa memberikan layanan, mereka harus lulus uji kompetensi.

Namun, dokter spesialis membutuhkan pendidikan dan pelatihan lebih dari itu.

Setelah menjadi dokter umum, mereka bisa mengambil pendidikan dan pelatihan lebih lanjut. Lama pendidikannya beragam. Biasanya antara 3-6 tahun.

2. Fokus Praktik

Praktik atau layanan dokter umum lebih bersifat dasar. Layanannya juga menangani masalah kesehatan ringan dan pengobatan secara umum.

Biasanya, kalau kamu tidak yakin dengan penyakit yang diderita, kamu bisa berkunjung ke dokter umum.

Diagnosa akan menemukan kondisi yang lebih detail, dan kamu akan disarankan pergi ke dokter spesialis.

Dokter spesialis menyediakan layanan yang lebih spesifik. Mereka fokus pada satu kelompok penyakit. Misalnya, dokter spesialis THT.

3. Prosedur Medis yang Dilakukan

Kamu juga bisa melihat perbedaan dari prosedur medis yang diberikan.

Untuk dokter umum, mereka memberikan prosedur medis berupa:

•Diagnosis dasar, seperti pemeriksaan fisik rutin atau tes darah.
•Perawatan primer untuk menangani luka ringan.
•Tindakan non-invasif, seperti EKG dasar untuk melihat kondisi jantung.
•Penyuluhan dan edukasi. Biasanya tentang gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit.

Sedangkan dokter spesialis melakukan prosedur medis yang lebih spesifik, seperti:

• Prosedur diagnostik lanjutan.
• Prosedur bedah atau operasi.
• Perawatan khusus.
• Prosedur terapi.
• Terapi spesifik.

4. Diagnosis yang Ditegakkan

Diagnosis yang diberikan juga berbeda. Dokter umum memberikan diagnosis untuk:

• Kondisi umum dan ringan.
• Penyakit kronis awal.
• Kondisi nonspesifik.
• Skrining dan pencegahan.

Sedangkan dokter spesialis, memberikan diagnosa yang lebih spesifik. Misalnya:

• Kondisi kompleks dan spesifik.
• Penyakit kronis parah.
• Kondisi langka.
• Evaluasi lanjutan penyakit tertentu.

Dari berbagai dokter spesialis, ada beberapa yang tidak memerlukan rujukan dari dokter.

Biasanya, gangguan kesehatan yang kamu punya mudah dideteksi.

Jadi, kamu tahu spesialis mana yang harus kamu kunjungi.

Contohnya, dokter spesialis gigi. Kondisinya mudah dikenali, bukan?

Kalau kamu merasakan sakit pada gigi, ada satu tujuan. Kamu bisa berkunjung ke dokter gigi. Jadi, tak perlu lagi ke dokter umum dulu.

Itu dia perbedaan antara dokter umum dan spesialis? Kita harap penjelasan diatas memberikan jawaban yang kamu butuhkan.

Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut, tinggalkan komentar dibawah.

Pelajari juga lebih banyak dari artikel-artikel lainnya disini.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aido Health Buka Layanan Telekonsultasi Tatap Muka Dokter Umum, Gratis


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler