4 Pernyataan Seru TNI vs Preman Kalijodo!

Rabu, 17 Februari 2016 – 22:02 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - PIHAK Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya total mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membersihkan lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara. Hari ini, hari ini (16/2) Gubernur DKI Basuki T Purnama dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana bertemu untuk membahas rencana penertiban Kalijodo.

“Perang” urat saraf pun seolah tak bisa dihindari antara aparat dan orang-orang yang berkepentingan atas kelangsungan Kalijodo. 

BACA JUGA: Wahai Preman Kalijodo, Ini Ada Warning dari Pangdam Jaya

 

Berikut 4 hal seru tentang TNI-Polri dan pemuda Kalijodo:

BACA JUGA: Kisah Antara Krishna Murti, Kalijodo dan Mencari Cinta

1. “Ancaman” Pangdam Jaya untuk preman Kalijodo  

Pangdam Jaya, Mayjen Teddy Lhaksmana melontarkan peringatan kepada preman di Kalijodo agar tidak melawan saat ditertibkan. Jika mereka nekat melawan hingga menyebabkan prajurit TNI terluka, Teddy tak akan segan-segan bertindak  tegas.

BACA JUGA: Warga Kalijodo: Pak Ahok, Saya Butuh Pekerjaan

"Jangan sampai ada anggota saya yang lecet karena ulah preman Kalijodo,” ujar Teddy di Polda Metro Jaya, Rabu (17/2).

"Saya sangat cinta anak buah saya, maka jangan ganggu mereka," imbuhnya.

 

2. Akan habisi TNI dan Polri yang…

Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksamana angkat bicara soal tudingan oknum TNI yang membekingi lokalisasi Kalijodo. Teddy menyebut sampai saat ini belum ada laporan. Tapi Teddy berjanji akan menindak tegas anggotanya yang kedapatan membikingi. Apalagi, sampai menghalang-halangi proses penertiban yang tinggal menghitung hari itu. "Ya enggak boleh (bekingi). Pasti akan ditangkap dan ditindak," ujarnya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian sebelumnya, menegaskan siapa pun tidak boleh membekingi Kalijodo. Tentara sekalipun. "Kami sudah koordinasi dengan Pangdam Jaya, kalau ada TNI bekingi akan kami habisi," kata Tito di Polda Metro Jaya, Rabu (17/2).

 

3. Tersinggung disebut preman

Penjaga kemanan Kafe Subur, Ridwan (34) mengklaim tidak ada aksi premanisme di Kalijodo seperti yang diisukan pemerintah provinsi DKI Jakarta dan Polda M‎etro Jaya. Menurut Ridwan, semua penjaga keamanan di setiap kafe, justru memerintahkan kepada bawahannya agar tertib dan ramah terhadap pengunjung. Dia merasa tersinggung, dengan pemerintah yang mengecap Kalijodo sebagai sarang premanisme.

"Enggak ada preman-preman. Kalau penjaga kafe ada. Tapi kami jaga kedamaian di sini," kata Ridwan saat ditemui di lokalisasi Kalijodo di bantaran Kali Banjir Kanal Barat Jalan Kepanduan II, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (17/2).

 

4. Angka perkosaan makin tinggi?

Rencana penggusuran lokalisasi Kalijodo, di Jalan Kepanduan II, Penjaringan, Jakarta Utara, membuat warga setempat resah. Iwan Bintang, 37, salah satu pemuda Kalijodo asal Sulawesi Selatan menyayangkan sikap pemerintah provinsi DKI Jakarta yang pengin merelokasi kawasan di mana dia tinggal dan mengais rezeki selama ini.

Menurutnya, jika Kalijodo “dibersihkan”, ratusan warga akan kehilangan mata pencarian dan akan berbuntut pada tindak kriminal. "Apakah mereka (pemprov) tidak takut jika lokalisasi Kalijodo dibongkar, angka perkosaan malah akan tinggi?" tanya Iwan. (mg4/elf/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: PSK di Kalijodo Banyak yang Pulang Kampung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler