4 Pesan Penting Presiden dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022

Kamis, 20 Januari 2022 – 11:59 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pesan-pesan itu melalui sambungan konferensi video dalam acara "Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan tahun 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau". Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan pesan penting bagi pelaku jasa keuangan dalam menjalankan bisnis.

Presiden Jokowi menyampaikan pesan-pesan itu melalui sambungan konferensi video dalam acara "Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan tahun 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau".

BACA JUGA: Presiden Akan Tunjuk Kepala Otorita IKN Nusantara, Siapa?

1. Perketat pengawasan

Jokowi meminta pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat masa pandemi tetap kuat

"Di masa sulit, pengawasan tidak boleh kendor karena pengawasan yang lemah akan membuka celah, membuka peluang berbagai kejahatan yang ujung-ujungnya akan merugikan masyarakat, ini tidak boleh terjadi lagi," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (20/1).

BACA JUGA: Alasan Presiden Memilih Nusantara untuk Nama IKN Baru

2. Gerakkan sektor rill

Eks Wali Kota Solo itu juga mengingatkan agar jasa keuangan mampu mendorong sektor riil.

"Jika sektor jasa keuangan hanya memikirkan keuntungan semata tanpa menggerakkan sektor riil akan berpotensi memunculkan skema ponzi, investasi bodong, penipuan investasi dan sejenisnya. Kerangka model penipuan yang sangat merugikan masyarakat," ungkap Presiden.

BACA JUGA: Kepala Bappenas Ungkap Nama IKN Baru Pilihan Presiden

3. Berantas investasi bodong

Presiden juga berpesan agar OJK mengawasi modus investasi palsu seperti skema ponzi.

Pasalnya, modus invetasi tersebut membayarkan keuntungan kepada investor dari uangnya sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi bisnis.

Fenomena tersebut muncul pada 1920-an dan sudah merambat ke Indonesia dengan banyaknya praktik investasi bodong sejak 1990-an.

"Persoalan-persoalan seperti ini juga menjadi tugas kita bersama dan OJK sebagai motornya," tambah Presiden.

4. Perkuat koordinasi

Presiden Jokowi mengapresiasi jajaran OJK yang dapat berkoordinasi satu sama lain antar sektor jasa keuangan dan sektor riil sehingga dapat saling mendukung dan menguatkan pada masa sulit seperti pandemi Covid-19.

"Tanpa sektor jasa keuangan yang baik perekonomian nasional tidak akan berjalan dengan baik dan berkelanjutan tetapi sektor jasa keuangan juga tidak dapat kuat jika tidak didukung dengan pergerakan sektor riil," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan pandemi Covid-19 yang berkepanjangan betul-betul menimbulkan luka yang dalam pada sektor-sektor tertentu.

"Dan di saat yang sama terjadi 'global supply chain disruption' yang memicu peningkatan harga komoditas dunia dan menimbulkan inflasi global yang semakin tidak menentu," tambah Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, diperlukan strategi penanganan yang lebih spesifik, detail, efektif dan penuh kehati-hatian agar strategi itu tidak mengganggu upaya-upaya pemulihan yang juga sedang dilakukan pemerintah.

"Karena itu kebijakan dan instrumen pengawasan yang dikeluarkan OJK harus mampu mencegah meluasnya dampak pandemi Covid-19 khususnya terhadap sektor perekonomian dan keuangan serta membantu sektor informal dan UMKM agar mampu bertahan," tegas Presiden Jokowi. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler