jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Kepolisian masih terus berupaya mengungkap jaringan empat terduga teroris yang ditembak mati di Cianjur, Jawa Barat.
Empat terduga teroris yang tewas itu adalah berinisial BBN, DCN, AR, dan HS. Inisial terakhir ternyata warga Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara (Lampura).
BACA JUGA: PP Siap Berada di Baris Terdepan Melawan Terorisme
Dari informasi kepolisian, mereka di bawah kendali napi kasus terorisme K dan DS.
Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan, K dan DS merupakan napi kasus terorisme yang tengah menjalani hukuman di Nusakambangan.
BACA JUGA: Jangan Beri Tempat kepada Pendakwah Radikal
’’Sudah lama, bukan yang kemarin (dikirim dari Mako Brimob),” kata dia Minggu (13/5).
Menurut Setyo, sasaran mereka dalam aksi terorisme kali ini sama. Yakni aparat kepolisian. Termasuk yang bertugas di Mako Brimob. Selain itu, mereka juga diduga sudah mengatur rencana untuk menyerang beberapa lokasi di Jakarta dan Jawa Barat.
BACA JUGA: SYL: Negara Tak Bisa Lagi Lunak kepada Teroris
’’Penyerangan pos polisi, kantor polisi di wilayah Jakarta, Bandung, dan Mako Brimob,” terangnya.
Namun, gerakan mereka berhasil terdeteksi. Petugas menangkap BBN, DCN, AR, dan HS di Terminal Pasir Hayam, Cianjur, Jawa Barat. Keempatnya tewas setelah baku tembak dengan petugas.
Empat terduga teroris itu bertolak dari Sukabumi. Mereka berangkat menggunakan kendaraan roda empat bernomor polisi F 1614 UZ.
’’Dibuntuti petugas dari wilayah Sukabumi,” imbuh jenderal polisi bintang dua itu. Rupanya gerak-gerik petugas berhasil dibaca. Mereka pun berusaha melarikan diri dengan masuk Terminal Pasir Hayam.
Lantaran tidak ingin target lepas, petugas meneruskan pengejaran. ’’Namun saat akan diberhentikan petugas, mereka mencoba melawan,” terangnya. Salah seorang terduga teroris mengacungkan senjata api. Merespons gerakan tersebut, petugas langsung memberondong dengan sejumlah tembakan.
’’Keempatnya tertembak karena melakukan perlawanan,” ujarnya.
Dari laporan yang diterima, penangkapan mereka berlangsung mulai sekitar pukul 02.00 dan berakhir sekitar pukul 04.30 WIB. Jenazah empat terduga teroris itu lantas dibawa ke RS Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Selain kendaraan roda empat yang sudah diamankan, petugas turut mengamankan sejumlah barang bukti. Mulai kartu identitas sampai senjata api.
Khusus senjata api, Setyo menyebutkan bahwa para terduga teroris tersebut membawa dua revolver dengan delapan peluru. Selain itu, mereka juga membekali diri dengan senjata berbentuk panah yang sudah dibuat sedemikian rupa.
”Kalau ditembakan bisa meledak,” kata dia.
Semua senjata itu rencananya akan digunakan dalam serangan yang sudah direncanakan oleh para terduga teroris. ”Dengan cara hit and run,” tambahnya.
Pasca-baku tembak dengan empat terduga teroris di Cianjur, Densus 88 Antiteror kembali bergerak. Mereka mengamankan dua orang lainnya.
Yakni G dan M. G ditangkap di Sukabumi, sedangkan M di Bekasi. Keduanya masih diperiksa. Pengejaran terhadap sejumlah terduga teroris lain masih dilakukan. (jpg/c1/wdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Tidak Bisa Tangkap Terduga Terorisme
Redaktur & Reporter : Budi