jpnn.com, PADANG - Sebanyak 40 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Muaro Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dinyatakan positif terjangkiti COVID-19.
Pihak Lapas Padang pun terpaksa menutup sementara seluruh akses masuk bagi orang dari luar ataupun sebaliknya.
BACA JUGA: Rekonstruksi Pembunuhan Sadis Siti Fauziah Digelar, Sabil Benar-benar Pembunuh Berdarah Dingin
"Seluruh akses orang luar untuk berhubungan dengan orang di dalam (Lapas) ditiadakan sementara, mulai hari ini," kata Pelaksana Harian Kalapas Padang, Novri Abbas di Padang, Selasa.
Dengan ditutupnya akses tersebut maka untuk sementara waktu keluarga atau kerabat warga binaan tidak bisa memanfaatkan layanan komunikasi secara virtual atau menitipkan barang atau makanan seperti sebelumnya.
BACA JUGA: Pernyataan Tegas Letjen Dodik Soal Dua Anggota TNI yang Dikeroyok Pengendara Moge
"Kami berharap masyarakat bisa memahami kondisi ini, karena tujuannya untuk melindungi masyarakat di luar serta orang di dalam Lapas dari penyebaran COVID-19," katanya.
Ia mengatakan penutupan akses itu akan dijadikan pihak Lapas untuk menelusuri warga binaan yang kemungkinan kontak erat atau berhubungan dengan 40 warga binaan yang dinyatakan positif.
BACA JUGA: 10 Kelurahan dengan Kasus Positif Aktif Covid-19 Tertinggi di DKI
Kemudian mereka yang berkategori lanjut usia 50 tahun ke atas, punya penyakit bawaan, dan seminggu terakhir berobat ke klinik Lapas atau mengeluhkan demam, batuk, atau influensa.
Berdasarkan pemetaan sementara pihak Lapas Padang diketahui ada 50 narapidana yang perlu menjalani tes usap, kemudian 128 pegawai, ditambah 40 warga binaan yang telah dinyatakan positif untuk tes usap kedua.
Petugas dari Lapas Padang telah memiliki 250 unit alat tes usap dari Dinas Kesehatan Kota Padang.
Hanya saja untuk melaksanakan tes usap pihaknya terkendala pada jumlah tenaga medis, karena tenaga medis yang ada di Lapas Padang hanya satu orang dokter dan tiga perawat.
"Jumlah tenaga medis tidak sebanding dengan yang akan dites, kami mengharapkan dukungan penuh dari instansi dan pihak terkait agar tes usap bisa dilaksanakan," katanya.
Tes usap tersebut dinilai penting demi mendeteksi dan memastikan penyebaran COVID-19 di Lapas yang berpenghuni sebanyak 908 orang.
"Dari sana kita akan mempertimbangkan kebijakan apa yang diperlukan ke depan," katanya.
Novri Abbas yang akrab disapa Abe menjelaskan akses ke Lapas yang 75-80 persen penghuninya adalah warga Padang itu akan diputuskan nanti setelah tes usap dilakukan.
Sebelumnya, 40 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Muaro Padang, Sumbar dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 berdasarkan tes usap.
Hasil tes yang menyatakan puluhan narapidana positif COVID-19 itu keluar pada Minggu (31/10).
Awalnya tes dilakukan pada 50 warga binaan, kemudian 40 diantaranya hasilnya positif sedangkan sisanya negatif.
BACA JUGA: Mbak Rina Widya dan Dua Rekannya Tak Berkutik Saat Digerebek di Kamar
Tes usap dilakukan karena ada sejumlah warga binaan yang melapor kehilangan indera penciuman, kemudian dites pada Rabu (28/10).(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi