42 Balita Keracunan Makanan Tambahan, Polisi Turun Tangan

Rabu, 08 Mei 2024 – 21:41 WIB
Polres Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyelidiki dugaan kasus keracunan balita saat mengkonsumsi makanan tambahan bergizi di kantor Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene, Rabu (08/5/2024) ANTARA Foto/HO Polres Majene

jpnn.com, MAJENE - Sebanyak 42 balita keracunan makanan tambahan bergizi di kantor Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Polisi melakukan penyelidikan kasus yang terjadi pada Senin (6/5).

BACA JUGA: Keracunan Makanan, Belasan Siswa SD di Lombok Tengah Harus Dirawat

"Dugaan keracunan balita dilaporkan terjadi pada acara peluncuran makanan tambahan bergizi yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Majene," kata Kasat Reskrim Polres Majene AKP Budi Adi dalam keterangan, Rabu.

Menurut dia, pihaknya telah mengambil keterangan dari sejumlah pihak yang membagikan makanan tersebut, serta mengambil keterangan mengenai peristiwa awal, sehingga dugaan keracunan makanan tersebut terjadi.

BACA JUGA: Santap Makanan di Acara Pernikahan, Puluhan Warga Cianjur Keracunan, 1 Orang Meninggal

"Berdasarkan keterangan awal, pihak BP3APPKB yang telah membagikan sebanyak 200 porsi makanan tambahan bergizi dalam dua kali sajian, untuk dikomsumsi balita dan ibu hamil, sehingga kasus dugaan keracunan terjadi," katanya.

Dia menyampaikan 42 anak balita yang diduga keracunan telah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Pamboang Kecamatan Majene.

BACA JUGA: Wanita Dibunuh, Mayat Korban Dimasukkan Koper, Identitas Terungkap

"Anak balita diduga mengalami keracunan rata-rata berusia dua tahun dan mengalami keluhan, yakni muntah lebih dari 10 kali, serta mengalami diare 3-4 kali, serta sakit perut dan mengalami demam," katanya.

Ia mengatakan pihak medis dari Puskesmas Pamboang yang merawat para balita tersebut telah menyatakan bahwa anak balita tersebut mengalami keracunan akibat terkontaminasi pada bahan makanan yang disajikan.

Dia juga mengatakan, Polres Majene telah mengamankan sampel makanan yang dikonsumsi balita diduga keracunan tersebut, dan telah diperiksa Badan POM Sulbar sebagai kebutuhan penyelidikan.

"Insiden ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap proses persiapan dan penyajian makanan tambahan, terutama bagi balita dan ibu hamil," katanya.

Selain itu, perlunya pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disediakan dalam setiap acara pemerintah, agar tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi pesertanya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Penganiayaan-Pembacokan Mahasiswa Unpam, Polisi Tetapkan 4 Tersangka


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler