43 Orang Meninggal Dunia Akibat Galodo di Sumbar

Senin, 13 Mei 2024 – 19:55 WIB
Kondisi permukiman warga dan sarana publik pascabanjir bandang alias galodo yang menerjang Kabupaten Agam, Sabtu (11/5/2024) malam. Hingga kini, tim gabungan masih melakukan upaya penanganan darurat. FOTO: BPBD Kabupaten Agam.

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang alias galodo berupa lahar dingin Gunung Marapi, di Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 43 orang.

Angka itu berdasarkan laporan termutakhir yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (13/5) pukul 13.00 WIB.

BACA JUGA: Galodo Sumbar, Korban Meninggal 37 Orang, 17 Warga Masih Hilang

Bencana banjir di Sumbar pada Sabtu (11/5) malam menelan banyak korban jiwa dan mengakibatkan fasilitas umum seperti jalan rusak parah. (ANTARA/HO-Biro Adpim Sumbar)

Penambahan jumlah korban hari ini setelah tim pencarian dan pertolongan menemukan lima warga warga Kabupaten Tanah Datar dan satu orang warga Padang Pariaman dalam keadaan meninggal dunia.

BACA JUGA: Jalan Lintas Sumbar-Riau Sempat Putus Total, Bagini Kondisi Terkini

"Dari enam jenazah yang ditemukan pada hari ini, empat di antaranya masih dalam proses identifikasi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta.

Adapun rincian korban meninggal dunia di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar 14 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang, dan Kabupaten Padang Panjang 2 orang.

BACA JUGA: Pembunuh Begal di Jambi Tetap Jadi Tersangka, Pasal Diganti Polisi

"Sementara itu, korban dalam pencarian sebanyak 15 orang," lanjutnya.

Bencana tersebut juga memaksa warga untuk mengevakuasi diri dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat jumlah pengungsi di Kabupaten Agam sebanyak 1.159 jiwa dan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 2.039 jiwa.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Tanah Datar bersama dengan Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Senin siang bertolak ke Sumbar untuk memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir lahar.

Kunjungan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk memastikan penanganan darurat dan pemenuhan dasar warga terdampak terpenuhi dengan baik.

Suharyanto juga dijadwalkan melakukan tinjauan langsung ke lokasi terdampak bencana banjir lahar hujan ini dengan menggunakan helikopter.

Helikopter itu nantinya akan disiagakan di Sumbar untuk membantu proses evakuasi korban dan distribusi logistik di daerah terdampak.(fat/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler