jpnn.com - PROBOLINGGO – Fakta mengejutkan terungkap dari hasil razia cipta kondisi Satpol PP Kota Probolinggo yang digelar menjelang lebaran. Sebab, dua di antara 43 pemandu lagu (purel) yang dirazia petugas dinyatakan positif mengidap HIV.
Kenyataan tersebut terungkap setelah petugas dari dinas kesehatan (dinkes) setempat memeriksa sampel darah para purel. Hasilnya, dua di antara puluhan purel yang diamankan itu diyakini positif mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).
BACA JUGA: Tak Laik Jalan, Bus Dikandangkan
Puluhan purel tersebut kini diamankan dari sejumlah tempat karaoke di Kota Probolinggo. Antara lain, Beejay Karaoke, Pop City, Ayang Karaoke, dan kompleks Pasar Mangunharjo. Seluruh perempuan yang berpakaian seksi itu kemudian diangkut menuju mako pol PP di Kelurahan Jati.
Berbeda dengan razia-razia sebelumnya yang hanya memeriksa identitas, di razia malam itu aparat penegak perda juga membawa para purel. Padahal, mereka memiliki identitas lengkap. Selanjutnya, oleh petugas dinkes, sampel darah mereka diambil untuk diperiksa.
BACA JUGA: Kapolres Razia Uang Palsu
’’Razia kali ini sasarannya memang tidak sekadar identitas, tetapi juga kondisi purel tersebut,’’ tutur Provost Satpol PP Nurahmad. Razia tersebut bertujuan mengantisipasi eksodusnya PSK Dolly yang ditutup Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu.
Dengan pemeriksaan darah para purel itu, kesehatan mereka akan diketahui. Hasilnya pun cukup mencengangkan. Dua di antara 43 purel yang diamankan dinyatakan positif mengidap HIV. Dinkes setempat tidak hanya sekali saja memeriksa darah para purel tersebut.
BACA JUGA: Berjudi, Anggota DPRD Dijadikan Tersangka
’’Kami sampai tiga kali melakukan tes darah untuk memastikan hasilnya,’’ ujar Wiwid, kasi pelayanan kesehatan (Yankes) dinkes yang ikut memeriksa darah. ’’Setelah dinyatakan positif, mereka dipanggil untuk diberikan pembinaan,’’ kata Ester Banuwati, kepala TU satpol PP.
Saat dipanggil, dua purel tersebut diperiksa intensif agar penyakitnya bisa dilokalisasi. ’’Saya mengatakan bahwa mereka harus nurut kalau ingin sembuh. Usai pemeriksaan ini mereka akan kami panggil ketika waktunya diperiksa. Jika mereka mangkir, kami akan cari,’’ tegasnya.
Sementara itu, dinkes akan melakukan pemeriksaan serupa kepada orang terdekat penderita. Sebab, orang terdekatnya seperti suami, pacar, atau bahkan anak juga diindikasi tertular virus tersebut. Karena itu, dua purel yang dinyatakan positif tersebut akan diarahkan ke klinik Voluntary Counseling Test (VCT) di Puskesmas Wonoasih.
’’Untuk proses selanjutnya, dua orang ini akan kami bawa ke klinik VCT. Nanti petugas mendata keluarga terdekat mereka. Dengan begitu, ada langkah-langkah yang bisa segera diambil untuk orang terdekat seperti suami mereka. Jika suami mereka ternyata positif, penanganannya bisa dilakukan,’’ kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Mujahra kemarin (24/7). (rf/aad/JPNN/c20/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Lebaran, Bagi-bagi Duit Rp 30 miliar di Lingkungan Pemko Batam
Redaktur : Tim Redaksi