5 Alasan Petinggi PKS Sulit Menjadi Cawapres Jokowi

Minggu, 11 Maret 2018 – 00:14 WIB
Ahmad Heryawan. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah merilis sembilan nama dari internalnya yang berpotensi menjadi calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2019.

Sebagian kalangan menilai nama-nama tersebut lebih berpeluang maju sebagai calon wakil presiden.

BACA JUGA: RJB Gunakan Filosofi Sapu Lidi untuk Jurus Menangkan Jokowi

Misalnya, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Tapi sepertinya sulit kalau menjadi cawapres untuk mendampingi Jokowi di Pemilu 2019," ujar pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago kepada JPNN beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Hoaks Buatan MCA Tak Akan Gerus Elektabilitas Jokowi

Berikut lima alasan yang dipaparkan Direktur Eksekutif Voxpol Center ini:

1. Pemilih militan PKS merupakan antitesis Jokowi. Elektabilitas partai bisa tergerus di pemilu legislatif jika kader PKS menjadi cawapres Jokowi.

BACA JUGA: Sepertinya Mustahil bagi Ahok untuk Bisa Dampingi Jokowi

2. PKS selama ini partai oposisi, partai-partai pendukung Jokowi tentu bakal keberatan jika calon wakil presiden berasal dari PKS.

3. Elektabilitas kader PKS rata-rata masih di bawah sejumlah tokoh nasional lain. Jokowi kemungkinan akan merangkul tokoh yang dapat menopang elektoralnya di Pilpres 2019.

4. Jokowi lebih berpeluang menggandeng kalangan profesional, berlatar belakang TNI/Polri, atau tokoh partai yang selama ini mendukungnya.

5. Belum terlihat ada gerakan serius dari PKS untuk mendekati Jokowi maupun parpol pendukung pemerintah. Padahal pendaftaran pasangan calon presiden sudah dibuka 4-10 Agustus ini.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Doa dan Nasihat dari SBY untuk Jokowi agar Bisa Menang Lagi


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler