jpnn.com, BEKASI - Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kota Bekasi melaporkan peristiwa dugaan pengroyokan dalam insiden bentrokan dengan Ormas gabungan di depan Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Kamis (25/1) kemarin.
Sekretaris GMBI Kota Bekasi, Asep Sukarya, mengaku laporan itu dilatar belakangi karena lima anggotanya mengalami luka serisus akibat di keroyok oleh Ormas gabungan pada aksi unjuk rasa, kemarin.
BACA JUGA: Polisi Buru Provokator Bentrok Ormas di Kantor Pemkot Bekasi
“Kemarin sudah kami laporkan tindakan Pasal 170 tentang pengroyokan, kami sudah memberikan keterangan kepada polisi selama 7 jam,” kata Asep, Jumat (26/1).
Asep membeberkan, lima anggotanya yang menjadi korban pengroyan yaitu Kosasi, Timbul, Roni Mahendra, asep dan Firmansyah.
BACA JUGA: Jumlah Korban dalam Bentrok Ormas Jadi 24 Orang
“Kelimanya mengalami luka yang cukup serius, palanya ada yang bocor, ada yang di pelipis matanya sobek, bibir juga sobek,” beber dia.
Luka yang cukup parah diderita oleh anggotanya bernama Kosasi. Pasalnya, kata Asep, Kosasi di keroyok oleh sekitar massa 20 orang.
BACA JUGA: Rawat Kebinekaan, Masyarakat Sumatera Bentuk Ormas KEBARMATA
“Kosasi saat itu mau ngantar temannya ke klinik, tiba-tiba dia dicegat di pintu utara Pemkot Bekasi dan dipukuli,” kata dia.
Karena itu, Asep meminta kepada kepolisian agar bisa segera menindaklanjuti laporannya dan menangkap para pelaku yang melakukan pengroyokan.
Kasubbag Humas Polres Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih mempelajari kasus yang terjadi.
Fokus utama saat ini, kata Erna, pihaknya sedang menelusuri oknum provokator yang menyebabkan bentrokan antar ormas terjadi.
“Semuanya akan kami ungkap, kami akan kejar semua provokasinya. Kami saat ini masih pendalaman sejumlah saksi-saksi,” tandasnya. (kub/gob)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Toko Penjual Obat Keras dan Kedaluwarsa Digerebek Ormas
Redaktur & Reporter : Yessy