5 Bahaya Konsumsi Kopi Tanpa Kafein, Nomor 1 Mengerikan

Minggu, 14 November 2021 – 08:06 WIB
Kopi. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - KOPI mungkin merupakan salah satu minuman yang wajib Anda konsumsi setiap hari.

Kopi dikenal karena kandungan kafeinnya yang tinggi yang bisa meningkatkan energi.

BACA JUGA: Ladies, Ini 3 Bahaya Minum Kopi Saat Datang Bulan

Namun, jika Anda tidak terbiasa mengonsumsi kopi dengan kafein, kamu bisa minum kopi tanpa kafein.

Sesekali minum kopi tanpa kafein tidak masalah, tetapi berlebihan mengonsumsinya juga tidak baik.

BACA JUGA: 4 Khasiat Rutin Minum Kopi Campur Madu, Bikin Nagih Pria

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Stylecraze.

1. Menyebabkan Komplikasi Jantung

BACA JUGA: Efek Samping Minum Kopi tanpa Kafein untuk Kesehatan

Kopi tanpa kafein bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL).

Efek ini tidak diamati pada varian berkafein. Kopi tanpa kafein ditemukan meningkatkan lemak darah spesifik yang terkait dengan sindrom metabolik.

Dalam penelitian lain, beralih dari kopi berkafein ke kopi tanpa kafein tidak menurunkan risiko serangan jantung.

Meskipun kopi tanpa kafein dengan sendirinya mungkin tidak berbahaya, bahan kimia yang digunakan dalam proses dekafeinasi bisa jadi berbahaya.

Metilen klorida, salah satu pelarut yang digunakan untuk menghilangkan kafein bisa bersifat karsinogenik.

Dua cangkir kopi tanpa kafein sehari bisa aman untuk orang yang sehat.

Namun, sesuai FDA, jika Anda bereaksi kuat terhadap kafein secara negatif, hindari kopi tanpa kafein.

Mengganti kopi biasa dengan varian kopi tanpa kafein bisa menurunkan tekanan darah, meski dalam jumlah kecil.

2. Memperparah Rheumatoid Arthritis

Konsumsi kopi tanpa kafein dikaitkan dengan peningkatan risiko rheumatoid arthritis. Anehnya, kopi berkafein tidak menimbulkan risiko ini.

Penyebab mendasar di balik ini bisa jadi adalah persiapan dan pemrosesan kopi tanpa kafein.

3. Menyebabkan Keasaman

Kopi tanpa kafein ditemukan meningkatkan konsentrasi serum gastrin.

Gastrin adalah hormon yang memicu pelepasan asam lambung.

Ketika ini terjadi secara berlebihan bisa menyebabkan gejala keasaman.

Namun, kopi biasa ditemukan menyebabkan refluks gastroesofageal yang lebih jelas.

Efek ini dikurangi ketika kopi dihilangkan kafeinnya.

4. Mengganggu Penyerapan Zat Besi

Kopi, secara umum, mengandung asam klorogenat, begitu juga kopi tanpa kafein.

Asam klorogenat ditemukan menghambat penyerapan zat besi nonheme (berbasis tanaman).

5. Menyebabkan Sakit Kepala dan Mengantuk

Ini bisa lebih dari gejala penarikan. Individu yang mengonsumsi kopi secara rutin mungkin sering mengalami sakit kepala, mengantuk, bahkan kelelahan saat diberikan kopi decaf.

Kekhawatiran lain yang mungkin bisa menjadi penggunaan metilen klorida dalam proses dekafeinasi.

Beberapa penelitian mengatakan bahan kimia tersebut untuk sementara bisa memperlambat sistem saraf pusat, menyebabkan sakit kepala, kantuk, dan mual.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler