jpnn.com, JAKARTA - Selamat pagi pembaca setia JPNN.com, hari ini kami sajikan berita terpopuler sepanjang Sabtu (17/9) tentang MenPAN-RB sebut satu juta honorer dan nakes diangkat jadi PPPK, cermati data tunjangan fungsional PPPK, hingga perbuatan Aipda S bikin bergeleng kepala. Simak selengkapnya!
Jangan lupa ya, tetap pakai masker saat bepergian, rutin mencuci tangan dan menjaga jarak karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
1. MenPAN-RB Azwar Anas Ungkap Fakta, Lebih 1 Juta Honorer dan Nakes Diangkat Jadi PPPK
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Anas mengungkap fakta soal pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK 2022.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Jokowi Beri Tugas MenPAN-RB, 7 Ketum Honorer Buka Suara, Jangan PHP Lagi, ya!
Azwar Anas yang baru beberapa pekan dilantik Presiden Jokowi itu menyebut bahwa lebih dari sejuta honorer dan tenaga kesehatan (nakes) diangkat sebagai PPPK pada 2022.
"Tahun ini total pengangkatan 1.086.000. Sebanyak 983 ribu di antaranya di daerah," kata Azwar seusai meninjau pengobatan gratis oleh DPC PDI Perjuangan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9).
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: MenPAN-RB Tancap Gas Urus Honorer, Mekanisme Seleksi PPPK 2022 Sudah Terbit
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
MenPAN-RB Azwar Anas Ungkap Fakta, Lebih 1 Juta Honorer dan Nakes Diangkat Jadi PPPK
2. Ini Peran Ipda Arsyad di Kasus Pembunuhan Brigadir J, Tak Disangka, Dia Orang Pertama
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membeberkan peran eks Kasubnit I Unit I Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ipda Arsyad Daiva Gunawan dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Jenderal bintang dua itu menyebutkan bekas anak buah Kombes Budhi Herdi Susianto itu merupakan orang pertama yang mendatangi tempat kejadian perkara rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, seusai penembakan Brigadir Yosua.
"Dia yang mendatangi TKP pertama kali itu," kata Dedi saat dikonfirmasi, Sabtu (17/9).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Ini Peran Ipda Arsyad di Kasus Pembunuhan Brigadir J, Tak Disangka, Dia Orang Pertama
3. Guru Honorer Jangan Terkecoh soal PPPK dan Tunjangan Fungsional, PHP!
Pengamat pendidikan abad 21 Indra Charismiadji mengimbau guru honorer jangan terkecoh dengan janji-janji pemerintah.
Pernyataan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim soal kesejahteraan guru jika Rancangan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (RUU Sisdiknas) disahkan dinilai hanya PHP alias pemberi harapan palsu. "Saya melihat ada yang ditutup-tutupi pemerintah dalam RUU Sisdiknas ini.
Entah apa yang mereka rancang, yang pasti saya melihat bukan untuk kepentingan guru ya," kata Indra kepada JPNN.com, Sabtu (17/9).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Guru Honorer Jangan Terkecoh soal PPPK dan Tunjangan Fungsional, PHP!
4. Aipda S Ditahan Propam, Perbuatannya Sungguh Memalukan, Bikin Bergeleng
Seorang anggota polisi berinisial Aipda S ditahan Propam Polres Pinrang, Sulawesi Selatan lantaran melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap ibu-ibu. Penganiayaan yang dilakukan oleh Aipda S terjadi di Desa Waetuoe, Kecamatan Lanrisang, Pinrang, Kamis (15/9).
Kapolres Pinrang, AKBP Moh. Roni Mustafa mengatakan peristiwa tersebut terjadi dua hari yang lalu. Dia mengakui baru melihat video kekerasan tersebut pada hari ini.
"Saya baru tahu tadi pagi setelah menerima video dari teman. Kami langsung bergerak cepat untuk memanggil korban dan oknum polisinya," kata AKBP Moh. Roni Mustafa kepada JPNN.com, Sabtu (17/9) malam.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Aipda S Ditahan Propam, Perbuatannya Sungguh Memalukan, Bikin Bergeleng
5. Bripda MRW Pegang Senjata Pelontar Gas Air Mata, Dor, Bripda Arif Terkapar
Brigadir Polisi Dua (Bripda) Arif Gani tertembak senjata pelontar gas air mata oleh rekannya sesama anggota Polri Bripda MRW, Jumat (16/9).
Insiden itu terjadi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Gorontalo. Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono menjelaskan kejadian itu berawal dari adanya komunikasi melalui aplikasi WhatsApp antara Bripda MRW dengan korban.
Dalam percakapan itu, korban ingin meminjam sepeda motor milik MRW. Selanjutnya korban menuju ke tempat Bripda MRW yang saat itu sedang berada di rumah dinas jabatan Kepala SPN Polda Gorontalo untuk bertemu.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Bripda MRW Pegang Senjata Pelontar Gas Air Mata, Dor, Bripda Arif Terkapar
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Berita Terpopuler: Ada Kabar Baik soal Kenaikan Tunjangan Guru, MenPAN-RB Sudah Menetapkan, Awas Jangan Main-Main
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul