jpnn.com, JAKARTA - Selamat pagi pembaca setia JPNN.com, hari ini kami sajikan berita terpopuler sepanjang Senin (11/12) tentang info pengangkatan masal jadi PPPK dari pak Saf, honorer siap-siap BKN sebut ada 370 instansi umumkan seleksi PPPK, hingga pengumuman guru honorer selalu belakangan kenapa? Simak selengkapnya!
1. Kapan sih Pengangkatan Massal Honorer jadi PPPK? Begini Jawaban Pak Saf
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bocoran untuk Honorer K2, Waspada Ada Potensi Bahaya, Bersiap
Hingga saat ini belum jelas kapan ketentuan di UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN yang berkaitan dengan pengangkatan honorer jadi PPPK mulai diterapkan.
Diketahui, implementasi UU ASN 2023 masih harus menunggu terbitnya beberapa Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur lebih lanjut 23 substansi di UU terbaru itu.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Guru Honorer Deg-degan, Ada yang Bocor, tetapi Bukan Pesanan Politik
Selain regulasi turunan UU ASN 2023 setingkat PP, diperlukan juga tiga Peraturan Presiden (Perpres), yakni Perpres Kelembagaan KemenPAN-RB, Perpres Kelembagaan BKN, dan Perpres Kelembagaan LAN (Lembaga Administrasi Negara).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Kapan sih Pengangkatan Massal Honorer jadi PPPK? Begini Jawaban Pak Saf
2. BKN Sebut 370 Instansi Bisa Umumkan Hasil Seleksi PPPK 2023, Honorer Siap-Siap
Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyampaikan info terbaru soal pengumuman hasil seleksi PPPK 2023.
Bagi honorer yang tengah menunggu pengumuman, siap-siap saja.
Menurut Deputi bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen, hasil seleksi untuk PPPK teknis dan tenaga kesehatan (nakes) sebagian besar sudah diolah serta selesai ditandatangani kepala BKN.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
BKN Sebut 370 Instansi Bisa Umumkan Hasil Seleksi PPPK 2023, Honorer Siap-Siap
3. Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Selalu Belakangan, Menghindari Pembayaran THR?
Pengumuman hasil seleksi PPPK guru 2023 belum juga dilaksanakan. Padahal, tinggal 4 hari lagi batas pengumuman dari durasi 6-15 Desember yang ditetapkan panitia seleksi nasional (Panselnas).
Kondisi tersebut membuat guru honorer terutama pelamar prioritas satu (P1) yang sebenarnya tinggal penempatan bertanya-tanya.
"Heran ya, sejak pelaksanaan seleksi PPPK guru 2021 sampai 2023, pengumumannya selalu tidak tepat waktu," kata Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI).Heti Kustrianingsih kepada JPNN.com, Senin (11/12).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Selalu Belakangan, Menghindari Pembayaran THR?
4. Kebijakan soal PPPK Diterjemahkan Berbeda-beda, Pak Muhdi Heran
Tata kelola guru harus dibenahi seiring dengan otonomi daerah guna meningkatkan kualitas pendidikan secara optimal.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof Unifah Rosyidi mengatakan hal tersebut pada Puncak Peringatan HUT Ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) Tingkat Jawa Tengah 2023, di Semarang, Sabtu (10/12).
"Terkait pengelolaan guru, semua mengetahui bahwa pembagian kewenangan provinsi dan kabupaten/kota belum lancar," kata Prof Unifah Rosyidi.
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Kebijakan soal PPPK Diterjemahkan Berbeda-beda, Pak Muhdi Heran
5. Jadi Kapolda Papua Barat, Johnny Susul Sahabatnya Naik Jenderal Bintang Dua
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Brigadir Jenderal (Brigjen) Johnny Eddizon Isir untuk menjadi Kapolda Papua Barat.
Penunjukan tersebut tertuang pada surat telegram dengan nomor ST/2750/XII/KEP./2023 yang ditandatangani Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Dedi Prasetyo atas nama Kapolri pada 7 Desember 2023.
"Mutasi hal yang alamiah dalam organisasi Polri. Pergantian dilakukan kepada personel memasuki masa purna bakti. Lalu ada promosi, menambah pengalaman tugas tour of duty dan tour of area," ucap Irjen Dedi kepada wartawan, Minggu (10/12).
Baca selengkapnya, klik link di bawah:
Jadi Kapolda Papua Barat, Johnny Susul Sahabatnya Naik Jenderal Bintang Dua
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Berita Terpopuler: Mas Anas Angkat Bicara soal Penuntasan Honorer, BKN Buka-bukaan, Ternyata
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul